SERANG, (MBN) – Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Bina Bangsa (UNIBA) tahun 2021 kelompok 21 membuat alat Teknologi Tepat Guna yaitu Pompa Hidram dan melakukan gerakan lestarikan alam dan hijaukan lingkungan dengan 240 bibit bersama Kelompok tani di Desa Kadubeureum Kecamatan Padarincang Kabupaten Serang Provinsi Banten.
Dalam program KKM 21 tersebut yaitu membuat Teknologi Tepat Guna berupa pompa hidram bertujuan untuk membantu kelompok tani dalam melakukan aktivitas tani dengan lebih mudah dan praktis. Pompa hidram berfungsi dengan otomatis tanpa bantuan listrik dan BBM sehingga bisa mengalirkan air dari bawah lalu ke atas ketempat yang kekurangan air dengan batas kurang lebih 15 m.
Selain itu juga KKM 21 melakukan gerakan lestarikan alam dan hijaukan lingkungan bersama kelompok tani di Desa Kadubeureum. Gerakan tersebut bertujuan untuk memberikan 240 bibit tanaman antara lain bibit sengon 200, bibit rambutan 5, bibit kelengkeng 5, bibit durian 5, bibit jambu kristal 20, dan bibit kopi 5. Bibit tersebut didapatkan dari penyebaran proposal dibeberapa tempat dan bibit tersebut diberikan untuk kelompok tani desa yang sedang membuat Jalan Utama Tani yang bertempat di Kp.Cibodas Rt 04 Rw 02, kami juga ikut bergotong royong untuk membuat Jalan Utama Tani setiap hari Minggu. Jalan Utama Tani tersebut merupakan jalan yang sedang dibuat oleh kelompok tani desa untuk akses lebih cepat kelompok tani dalam melakukan aktivitas nya. Dan bibit tanaman tersebut ditanam di samping Jalan Utama Tani supaya kelompok tani tersebut bisa mengambil tanpa membeli atau mengembangkan bibit tanaman agar dapat dijual oleh kelompok Tani desa Kadubeureum tersebut.
Ketua KKM Udi Mahmudi mengatakan “program tersebut kami lakukan karena kami menginventarisasi Masyarakat di desa Kadubeureum terlebih dahulu, sehingga kami menemukan kesimpulan bahwa masyarakat desa Kadubeureum rata rata petani, maka dari itu kami melakukan observasi bersama kelompok tani desa dan kami berinisiatif melakukan program tersebut.
Semoga dengan adanya program tersebut dapat membantu dan bermanfaat bagi masyarakat Desa Kadubeureum dan para petani desa dapat lebih produktif lagi dalam bertani.
Teknologi tepat guna pompa hidram bisa dilakukan untuk persawahannya, perikanan, perkebunan dan yang lainnya yang memerlukan aliran air. Alat tersebut bisa dilakukan dibawah yang ada sumber air untuk dialirkan ke atas. Ketinggian reservoir ditentukan 1,5 m dari pompa hidram. Ketinggian air dalam reservoir dijaga tetap penuh supaya tetap tekanan air di dalamnya.
Reservoir diisi dari tampungan air di atas. Dari Aliran air tadi mengangkat klep pompa yang telah diberi variasi beban 0,23 kg, 0,46 kg, 0,92 kg hingga naik sampai ke ketinggian kolom limbah yang di tentukan 12,5 cm. Klep yang terangkat tadi turun kembali mendorong air masuk ke dalam tabung udara. Ketinggian tabung udara 1,25 m. Lalu air bisa naik dan masuk ke pipa penghantar sampai dengan ketinggian 200 cm, 300 cm, 400 cm, 500 cm dalam waktu tertentu. Naik turunnya klep dalam waktu tertentu dan ketinggian tertentu pula biasa disebut dengan osilasi.
Ketua Gapoktan Desa Kadubeureum Tarjo mengatakan “ saya sebagai ketua kelompok tani desa berterima kasih kepada mahasiswa KKM dari Universitas Bina Bangsa yang sudah membantu kami Kelompok Tani dalam melakukan pertanian yaitu sudah membuat pompa hidram agar kami lebih mudah dalam mengalirkan air di persawahan yang kering atau saat. (Red)