Mitra Banten News | BANTEN – Belum lama ini, Sabtu (19/1/2025), Ketua PWI Provinsi Banten, Rian Nopandra didampingi Wakil Ketua Bidang Organiasi Teguh Akbar Idham, Ketua PWI Tangsel Edi Riyadi, bersilaturahmi ke kediaman Asep Jatnika Sutrisno Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Banten periode (2025-2030).
Dalam momen tersebut, Ketua PWI Banten Rian Nopandra atau akrab disapa Opan, mengucapkan selamat atas terpilihnya Asep Jatnika Sutrisno secara aklamasi pada Musyawarah Daerah (Musda) HKTI Banten yang digelar pada 4 Januari 2025 lalu.
Kedepan, lanjut Opan, sebagai upaya bersama dalam membangun daerah, PWI Banten tentunya siap bersinergi dengan berbagai mitra dan salah satunya adalah HKTI Provinsi Banten.
Menanggapi hal tersebut, Asep Jatnika Sutrisno, menyambut hangat. Dirinya mengaku siap membangun sinergi dan kolaborasi bersama dengan PWI Provinsi Banten.
Pada kesempatan tersebut, Asep Jatnika Sutrisno juga memaparkan sejumlah program yang akan dilaksanakan, pasca pelantikan pengurus HKTI Provinsi Banten.
“Yang pertama saya ucapkan terimakasih atas kunjungan silaturahmi teman-teman PWI Banten. Ada beberapa progam yang sudah kami siapkan guna mendukung peningkatan swasembada pangan di Provinsi Banten seperti yang telah dicanangkan bapak Presiden Prabowo Subianto,” ucapnya.
Menurut Asep Jatnika Sutrisno, dalam mewujudkan peningkatan swasembada pangan si Provinsi Banten, tentunya dibutuhkan kerjasama semua pihak dari berbagai lini.
“Semua pihak harus ikut berperan aktif dan HKTI tentu ingin berkontribusi. Dalam perkembanganya saat ini, kalau kita berbicara soal swasembada pangan tentu tidak hanya berbicara unsur tanaman saja tapi hewanya juga. Jadi bagaimana program tanaman pangan itu harus terus ditingkatkan dibarengi dengan peningkatan produksi di bidang lainya sepeti peternakan dan perikanan,” tuturnya.
Jadi, sambung Asep kita tidak akan menghilangkan program tanaman pangan, melainkan kita akan coba berkontribusi bagaimana program tanaman pangan yang sudah ada itu terus meningkat.
“Ada namanya program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian. Yang sudah kami ujicobakan dan kembangkan di beberapa tempat yaitu dengan konversi penggunaan pupuk kimia menjadi pupuk organik dan berhasil meningkatkan hasil produksi pangan,” paparnya.
Dilanjutkan Asep, seperti yang telah ia sampaikan, menurutnya berbicara tanaman pangan, tentu ada namanya holtikultura seperti sayuran, buah-buahan dan potensi pengembangnya di Provinsi Banten cukup bagus.
“Masih banyak lahan yang belum dimanfaatkan. Kita akan selalu bekerja untuk itu dan bagaimana kita dapat mendorong holtikultura itu agar hasilnya melimpah dan dapat dikerjasamakan dengan daerah lain. Ini menjadi sangat penting karena ketika suatu daerah ketahanan pangannya meningkat pasti akan berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan petani,” urainya.
Lebih jauh Asep mengungkapkan, sejatinya banyak potensi-potensi lainya yang dapat dikembangkan secara optimal di Provinsi Banten.
“Di bidang peternakan itu ada yang populer namanya kambing Kosta hasil perpaduan antara kambing kacang dan kambing Kasmir. Disini HKTI punya peran untuk dapat terus mengembangkan dan melestarikan budidaya ternak kambing tersebut. Selain itu ada namanya domba garut. Tentu bisa kita adopsi atau kita kembangkan di Banten karena nilai ekonomisnya yang cukup tinggi yaitu sebagai bahan konsumsi juga diminati sebagai hobi,” terangnya.
Terkahir, Asep menambahkan, pihaknya juga ingin berperan aktif dalam mewujudkan swasembada pangan dan peningkatan kesejahteraan petani di Provinsi Banten.
“Jadi pemerintah harus bekerjasama dengan semua pihak, staholder, investor, masyarakat dan semua pihak terkait lainya,” pungkas Asep seraya menyebut pihaknya juga akan berperan aktif dalam pembentukan plasma-plasma masyarakat dalam pengembangan unggas. Semua progam yang telah kami siapkan itu dari hulu sampai hilir. Saya ingin kehadiran HKTI Provinsi Banten ini dapat benar-benar dirasakan guna mendukung program swasembada pangan di Provinsi Banten,” tandasnya.