CILEGON, (MBN) – Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional ke-30, BKKBN Banten mengadakan Temu Mupen Jawara (Jawa – Sumatera) di halaman Lanal Banten, Kota Cilegon, Senin 3 Juli 2023.
Turut hadir Deputi Bidang ADPIN BKKBN RI Sukaryo Teguh Santoso, Sekban BKKBN Banten Yuda Ganda Putra, Danlanan Banten Kolonel Laut (P) Dedy Komarudin, Kaseram 064/MY, unsur Forkopimda Kota Cilegon, Ketua PWI Banten Rian Nopandra, dan pihak swasta di Banten yang menjadi bapak asuh stunting.
Deputi Bidang ADPIN BKKBN RI, Sukaryo Teguh Santoso menuturkan, ini merupakan kegiatan peringatan KIE yang dipadukan dengan kegiatan pelayanan terpadu Banggakencana, termasuk penanganan masalah stunting.
“Dalam kegiatan ini, kita tidak hanya memberikan edukasi terkait masalah dan penanganan stunting. Tetapi juga memberikan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
Ia menyebut dalam kegiatan ini ada pelayanan KB gratis hingga pemberian gizi spesifik dari para donatur atau bapak asuh stunting. Selain itu dilakukan pula pengukuhan duta generasi berencana di Kota Cilegon.
“Duta-duta generasi berencana ini sangat efektif, untuk mempersiapkan generasi muda yang akan memasuki jenjang berkeluarga, tidak hanya siap menikah tetapi juga siap hamil sehat,” ujarnya.
Kemudian kata Sukaryo, untuk menuju Indonesia emas pada 2045, maka penyiapan generasi unggul bebas stunting menjadi sangat penting untuk dilakukan.
Sementara Sekban BKKBN Banten, Yuda Ganda Putra mengatakan, dalam penanganan stunting di wilayah Banten, pihaknya menggandeng berbagai pihak dari lintas sektoral.
Sejumlah pelayanan dan bantuan yang diberikan kepada masyarakat diantaranya ada pelayanan KBM KJP, Implan, rehab rumah, bantuan dulur penting, bantuan dari Baznas, dan pembagian makanan sehat.
“Intinya bagaimana pelayanan pada peringatan Hari Keluarga Nasional ini diberikan, dapat memberikan manfaat kepada masyarakat secara langsung. Khususnya bagi keluarga berisiko stunting dan anak-anak yang terkena stunting,” ungkapnya.
Yuda mengatakan, pelayanan penanganan stunting dan bangga kencana ini rutin dilakukan oleh BKKBN Banten, hal ini sesuai dengan amatan UU No. 52 Tahun 2009.
Lebih lanjut kata Yuda, di wilayah Banten juga ada mobil pelayanan. Di tingkat provinsi 1 unit, dan di setiap kabupaten kota 1 unit. Mobil ini diadakan untuk sosialisasi dan edukasi terkait bangga kencana serta percepatan penanganan stunting.
“Yang unik di Banten dan satu-satunya di Indonesia, mobil unit mupen ini melayani curhat atau konseling keluarga. Jadi kita ingin lebih mendekatkan diri kepada masyarakat khususnya anak-anak generasi muda,” ujarnya.
Lebih lanjut, Yuda membeberkan, guna percepatan penanganan stunting di Banten, pihaknya telah membentuk tim pendamping keluarga sebanyak 24.408 orang dan tersebar di delapan kabupaten/kota di Banten.
“Tim pendamping keluarga ini terdiri dari bidan, dan tim penggerak PKK. Nah mereka ini lah yang nanti akan memberikan pendamping terhadap keluarga berisiko stunting,” jelasnya.
Adapun untuk tim percepatan stunting Yuda membeberkan, tim ini diisi dari dinas-dinas terkait, dan pihak swasta yang turut berperan sebagai bapak stunting.
“Kita berharap kedepan di Banten, tidak ada lagi keluarga yang berpotensi stunting dam tidak ada lagi anak-anak yang terkena stunting. Sehingga generasi muda di Banten menjadi generasi unggul pada 2045 mendatang,” pungkasnya.