LEBAK, (MBN) – Aktivis Banten meminta kepada kementrian PUPR untuk segera minta pertanggung jawaban atas pekerjaan” Pengendalian longsor dan Pelebaran di ruas jalan nasional wilayah 11 Provinsi Banten.
Salah satu kontraktor tersebut adalah Pt Haberka Mitra Persada yang melaksanakan Pekerjaan Penanganan Longsor dan Pelebaran jalan yang berlokasi di ruas jalan Cibareno batas Jabar dengan anggaran Rp 16.330.539.000 tersebut belum genap 3 bulan sudah retak dan pecah menganga dan nyaris ambrol,” ujarnya Dede M kepada awak media ini Kamis 13/2/23.
Di katakan Dede, sapaan akrabnya ini, pihaknya menuding hal ini terjadi di karenakan pihak PUPR lalai dalam melakukan pengawasan, bahkan ada dugaan ada konspirasi,” tuturnya.
Dugaan ini di buktikan dengan adanya penggunaan matrial yang di duga tidak sesuai spek, sehingga berimbas kepada hasil pekerjaan, yang sudah rusak lagi,” pungkasnya.
Saat awak media ini investigasi lanjutan di 3 lokasi pekerjaan, di temukan ada hasil pemeliharaan pada bagian bangunan yang pecah menganga tersebut. Namun hasil pemeliharaan tersebut tak berarti, tingkat kerusakan terus melebar, dan hasil pemeliharaan tersebut sudah ambrol lagi.
( Dien/ Dede)