PANDEGLANG (MBN) – Pemberdayaan masyarakat miskin merupakan salah satu upaya strategis nasional dalam mewujudkan sistem ekonomi kerakyatan yang berkeadilan sosial dan melindungi hak asasi manusia, terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
Dinas Ketenaga Kerjaan Sosial Atau Dinas Sosial sebagai bagian dari lembaga yang berfokus pada program pembangunan kesejahteraan sosial melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk memberdayakan kelompok masyarakat miskin. Salah satu program yang dilaksanakan adalah menyelenggarakan Program Pemberdayaan Fakir Miskin (P2FM) dengan pendekatan Kelompok Usaha Bersama (Kube) dengan pemberian modal usaha yang disalurkan melalui perbankan.
Melalui program Kube inilah pemerintah berharap masyarakat yang masuk dalam kategori fakir-miskin mampu mengembangkan potensi usahanya demi perbaikan kesejahteraan hidup mereka. Adapun anggota setiap Kube adalah berjumlah 10 KK yang masuk kategori fakir miskin. Mereka juga masuk dalam kategori KK yang memiliki kegiatan sosial maupun Usaha Ekonomi Produktif (UEP). Sehingga, melalui bantuan Kube yang disupervisi oleh pendamping ini, kelompok fakir-miskin akan mampu mengembangkan diri lebih baik lagi. Bahkan, mereka dapat mengajukan bantuan lagi dengan argumentasi dan kejelasan peruntukan yang menyangkut keberlanjutan usaha mereka.
Dalam hal ini, pada 28 Agustus 2015 terjadi pengajuan proyek Kube yang cukup besar kepada Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja .
Namun hal itu berbeda dengan keadaan di kampung Sempur Desa Cimanis Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang – Banten, program bantuan Kube tahun 2015 diduga di jual oleh salah satu oknum anggota kelompok Kube yang mana salah satu unit yang ditemukan oleh awak media yakni alat bantuan tersebut dan diduga alat bantuan tersebut diduga dijual kepada seseorang di desa lain.
Seperti di tuturkan inisial HD (45th) salah satu anggota kelompok program KUBE mengatakan kepada mitrabantennews.com dikediamannya bahwa dirinya tidak tahu keberadaan alat bantuan tersebut (mesin cetak paving dan mesin jahit/red) padahal sebelumnya alat bantuan tersebut memang ada. Rabu (03/2/2021).
“Kami sebagai anggota kelompok KUBE sampai saat ini merasa kehilangan mesin cetak paving dan mesin jahit sebanyak 11 unit yang Padahal itu bantuan untuk kelompok kami, di kelompok kami tersisa hanya 2 unit,” ujarnya.
Sementara Ucum Sumiyati PSM Kecamatan Sobang saat dikonfirmasi dikediamannya membenarkan dengan keberadaan bantuan tersebut, sebab dirinya lah yang mengajukan pada saat itu.
“Betul pak saya yang mengajukan bantuan pada saat itu, dan terkait keberadaan alat tersebut kami tidak tahu, silahkan aja tanya kepada kelompok Kube nya.” tuturnya.
Ditempat terpisah, salah satu warga Desa Bojen inisial KM (40th) yang mengaku telah menerima satu unit mesin jahit dapat dari Ahmad Rifa’i, dirinya mengaku mesin jahit itu dari hasil menagih hutang kepada Ahmad Rifa’i.
“Ya pak betul, satu unit mesin jahit saya dapat dari pak Ahmad Rifa’i, itu ketika saya menagih hutang ke pak Ahmad Rifai, namun bukan uang yang kami dapat tetapi satu unit mesin jahit, saya tidak tahu pak mengenai status mesin jahit itu, punya pribadi atau dapat bantuan saya tidak tahu menahu.” jelasnya.
Sementara Ahmad Ripa’i saat dikonfirmasi media mitrabantennews.com dirinya menjelaskan bahwa alat mesin paving itu ada berikut mesin jahit, mesin itu, menurutnya ada di silahkan desa, yakni Desa Mekarsari Kecamatan Panimbang, tepatnya dikampung Kawung. Keberadaan mesin itu di kampung Kawung tersebut sedang di berdayakan walaupun bukan sama kelompok kube. Sebab di kelompok ku be kami sementara ini tidak dipergunakan, menurutnya dari pada mibadzir.Sedangakan mesin bantuan tersebut tidak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Mesin itu ada pak, mesin jahit dan mesin pencetak paving, masih utuh, cuma di gunakan oleh masyarakat kampung Kawung – Mekarsari, silahkan cek aja pak, alat itu di berdayakan di kampung Kawung, sebab di kelompok kami tidak di digunakan.” ujarnya.
Mesin dan cetak paving itu, masih dikatakan Ahmad Rifai, dikelola sama warga di kampung Kawung, dari pada mubazir pak. Kan lumayan bisa persentase, hasilnya nanti di bagikan ke kelompok.” tukasnya.
Penulis : Yeyen S