PANDEGLANG, (MBN) – Baru selesai, pondasi jembatan nasional senilai 8,2 milyar di Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten sudah retak. Proyek dengan sumber anggaran APBN Tahun Anggaran 2021 itu dikerjakan oleh PT. Linggar Bhakti Teknika dan PT. Esti Yasagama sebagai konsultan pengawas.
Proyek jembatan nasional senilai 8,2 Milyar di Cikeusik yang retak tersebut diketahui berada dalam kewenangan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Banten dibawah langsung Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Pantauan wartawan dilapangan, Proyek jembatan nasional senilai 8,2 Milyar di Cikeusik tersebut digunakan untuk membangun 6 titik jembatan, sayangnya ada 4 titik dengan kondisi saat ini sudah retak, yakni titik Cangkore, titik kalecer 1 dan 2 serta titik Sumurbatu.
Ahmad Saepudin warga Kecamatan Cikeusik mengaku sangat menyayangkan apa yang telah terjadi pada kondisi jembatan saat ini. “Karena ini jembatan utama, bukan hanya kendaraan kecil yang melintas, mobil dengan kapasitas puluhan ton pun terbiasa lewat sini. Bahaya kalau kondisi jembatan tetap dibiarkan begitu” ungkap Ahmad, Selasa (5/4/2022)
Rudin Warga Cikeusik lainnya berharap dengan kondisi Jembatan Nasional Senilai 8,2 Milyar Di Cikeusik yang retak, pihak terkait harus segera melakukan perbaikan. “Mohon kepada semua pihak yang terlibat dalam pembangunan 4 titik jembatan yang retak untuk bertanggung, setidaknya segera melakukan perbaikan”. Ujar Rudin dengan nada tegas.
Sementara itu Muji Raharjo Kepala Proyek Pembangunan Jembatan Nasional Senilai 8,2 Milyar Di Cikeusik yang retak mengaku ia sudah mengetahuinya dan jembatan masih dalam kondisi aman.
” Sudah tau itu akibat dari gempa hari Jum’at tgl 14 Januari 2022 jam 16.05 Wib, disitu kan kita punya harian yaitu Karsan, jadi tau mana yg retak , mana yg rusak, bila pondasi abutment, wing wall dan keatasnya aman” terang Muji saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
Disinggung kalau saat ini ada retakan pada pondasi yang tepat berada dibesi utama penyangga jembatan muji mengatakan jembatan masih tahap pemeliharaan.
“Ini masih tahap pemeliharaan nanti ada serah terima yang ke 2, yang menentukan mana yg harus diperbaiki dan tidak adalah balai jalan” tegasnya. (IBO)