PANDEGLANG,(MBN) – Realisasi pembangunan drainase di jalur jalan nasional lebih tepatnya di Desa Ciandur Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang di duga kuat minim pengawasan dinas terkait, hal itu terlihat dari hasil pekerjaan berupa drainase yang mengalami keretakan dan berlubang terutama di bagian drainase paling bawah dan tidak menutup kemungkinan jika tidak segera di perbaiki kembali oleh pihak pelaksana maka bangunan drainase tidak akan bertahan lama alias rungkad atau ambruk kembali, Minggu (2/7/2023).
Di lihat dari drainase bagian bawah yang sudah berlubang kembali di duga kuat tidak di dasari dengan adukan terlebih dahulu melainkan langsung menggunakan batu yang disusun yang lantas di taburi adukan dari atas namun bukan cuma itu, ketebalan dinding drajnase di duga di minimalis dengan teknik yang agak menipis di bagian bawah dinding sepanjang drainase bahkan di jalur yang sama drainase sudah ambruk terseret tebing pinggir yang longsor dampak dari galian drainase.
Menurut beberapa saksi mata warga setempat, khususnya di bagian drainase Desa Ciandur Saketi membenarkan jika pihak pelaksana seolah olah sengaja meminimalisir bahan matrial berupa penggunaan semen dan mempertipis dingding drainase di bagian bawah.
Sejatinya realisasi drainase di jalur jalan nasional adalah DPUPR Provinsi Banten berkewenangan mengawasi dalam hal juklak dan juknisnya, namun realisasi drainase di Ciandur Saketi terlihat minim pengawasannya sehingga banyak kejanggalan.
Hingga saat berita ini di muat, belum ada konfimasinya dari pihak pelaksana, menurut info dari warga sekitar kurang lebih sebulan lamanya, lokasi ini sudah tidak di kerjakan lagi. ( HR )