SERANG | Mitra Banten News – Peristiwa pengeroyokan tokoh masyarakat yang diduga dilakukan oknum bank keliling terjadi di Desa Sukamanah, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, pada Minggu (31/3/2024) malam, memancing reaksi dari masyarakat.
Bahkan di beberapa WhatsApp Grup muncul adanya ajakan untuk melakukan sweeping terhadap keberadaan bank keliling atas pengeroyokan tokoh masyarakat dan agama asal Kabupaten Pandeglang.
Menyikapi hal tersebut Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko mengajak masyarakat untuk menjaga kondusifitas kamtibmas dan meminta masyarakat tetap tenang dan kondusif, dan mempercayakan kepada aparat untuk menangani masalah tersebut.
“Percayakan kepada pihak Kepolisian untuk memproses hukum kepada para pelaku sehingga tidak terjadi aksi massa yang berpotensi menjadi gangguan kamtibmas,” ujar Kapolres saat siilaturahmi dengan Ormas GMBI, BPPKB, LMP, LAPBAS dan FPI Kabupaten Serang di Desa Julang, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Selasa (2/3/2024) malam.
Kapolres berharap Ormas agar menjaga situasi kamtibmas di Darkum Polres Serang dengan tidak mudah terpancing adanya ajakan untuk melakukan aksi sweeping.
“Jangan sampai adanya perbuatan sweeping di Kabupaten Serang maupun Kabupaten Pandeglang akibat persoalan tersebut yang mana dapat menimbulkan persoalan baru,” tandasnya.
Kepada Kapolres, Ketua BPPKB DPC Kabupaten Serang, Nana mengatakan bahwa sudah mengetahui informasi peristiwa penganiayaan tokoh masyarakat oleh sekelompok pemuda Batak di Kecamatan Baros.
Bahkan DPP memberikan arahan untuk melakukan sweeping terhadap para pelaku. BPPKB meminta kepada pihak Kepolisian untuk menindaklanjuti legalitas perizinan bank keliling yang diduga ilegal di Wilayah Provinsi Banten.
“Namun dengan adanya himbauan dari Kapolres, kami mempertimbangkan untuk bergabung dengan rekan BPPKB Pandeglang melakukan sweeping bank keliling,” ujar Nana.
Sementara Ketua FPI DPC Kabupaten Serang Ustad Supriyatna menyatakan keprihatinannya atas peristiwa pengeroyokan yang dialami seorang tokoh agama dan masyarakat Pandeglang.
‘Kami sangat murka dengan adanya pengeroyokan terhadap seorang ustad. Kami akan menahan diri dan tidak akan melalukan sweeping dengan catatan agar Kepolisian segera menindaklanjuti persoalan tersebut dengan proses hukum yang berlaku,” tegas Supriyatna.
Dalam silaturahmi itu, Kapolres didampingi Wakapolres Kompol Ali Rahman Cipta Perwira, Kasatreskim AKP Andi Kurniady Eka Setya Budi, Kasatintelkam AKP Tatang, Kanit IV Satintelkam Iptu Fajar.