CILEGON, (MBN) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon fasilitasi tes Swab Antigen dan PCR bagi seluruh petugas pengamanan dan sejumlah narapidana, Selasa (25/1). Bertempat di Poliklinik Lapas Cilegon, tes ini terselenggara atas penyebaran COVID-19 jenis Omicron yang terdeteksi di Kota Cilegon.
Kepala Lapas Cilegon, Sudirman Jaya menjelaskan risiko penularan varian omicorn merupakan varian baru yang lebih mudah menular dibandingkan varian sebelumnya seperti Delta paling rentan dibawa oleh petugas kepada narapidana. Untuk itu, pihak Lapas segera mengambil langkah serius dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan Lapas Cilegon.
“Pelaksanaan tes Swab Antigen akan dilakukan secara bertahap diawali dengan petugas pengamanan mengingat mereka selalu berhubungan langsung dengan narapidana, selanjutnya dilakukan tes Swab Antigen bagi seluruh staf dan pejabat struktural maupun wargabinaan,” jelas Sudirman.
Ia pun meminta petugas dan narapidana tetap menerapkan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilitas agar terhindar dari penyebaran dan penularan COVID-19.
Dokter Muda Lapas Cilegon, dr. Emyke mengimbau petugas dan narapidana Lapas Cilegon agar tidak panik bila hasil tesnya reaktif agar sistem imun tidak menurun. “Yang harus dilakukan adalah isolasi mandiri selama 10 hari. Jika memiliki gejala, lakukan pengobatan dan ditambah tiga hari ke depan. Jika sudah melewati 10 hari dan tanpa gejala, sudah dinyatakan sembuh,” terangnya.
Pada kesempatan itu, sebanyak 87 petugas baik pengamanan maupun staf telah mengikuti tes Swab Antigen. Hasilnya, 84 petugas nonreaktif/negatif COVID-19, sedangkan tiga petugas diketahui reaktif. Selanjutnya, tiga petugas tersebut dilakukan isolasi mandiri serta pengawasan, pengontrolan, dan pengobatan oleh Dokter Lapas Cilegon seraya menunggu hasil PCR.