SERANG, (MBN) – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) melakukan aksi damai di kantor pemerintahan Kabupaten Serang, tepatnya di kantor bupati Serang pada Senin, (04/10/21) kemarin.
Tuntutan yang disampaikan oleh LSM GMBI Distrik Kabupaten Serang yakni terkait perusahaan peternak ayam PT. CIOMAS ADI SATWA yang berada di Kp. Jenala Desa Gunungsari Kabupaten Serang. Perusahaan yang berkapasitas luas hampir 234 hektar, di nilai tidak adil terhadap masyarkat Kp. Jenala. Ada beberapa perusahaan dilokasi tersebut.
Bukan hanya PT. CIOMAS ADI SATWA, bahkan beberapa perusahaan tesebut bernaung di dalam 1 perusahaan, akan tetapi kesejahteraan yang diberikan terhadap lingkungan sekitaran kandang tersebut. dinilai tidak sesuai dengan aturan.
Dari 4 perusahaan yang ada, masyrakat Kp. Jenala hanya diberikan Rp 1.000.000 Juta /bulan untuk satu kampung, bukan per kepala keluarga.
Hal itu di sampaikan oleh Rahmat selaku ketua pemuda di Kp. Jenala. Bukan hanya kesejahteraan /CSR tetapi masyarkat mengeluhkan akan tidak adanya jaminan kesehatan dari perusahaan tersebut, seharusnya ada jaminan kesehatan yang mungkin diberikan oleh perusahaan kepada masyarkat, seperti masker, dan obat-obatan. Akan tetapi itu tidak ada sama sekali.
“Seharunya ada lah jaminan kesehatan buat masyarakat, Karna dampak yang di timbulkan dari perusahaan kandang tersebut jelas terkadang tercium bau dan lalatnya pun banyak,” papar Rahmat.
Selain itu, LSM GMBI Distrik Kab. Serang menanyakan tentang pengelolaan limbah B3 di perusahaan tersebut. Hal itu disampaikan Andi Nakrawi Ketua LSM GMBI Distrik Kab. Serang kepada Mitrabantennews.com mengatakan, pembuangan limbah disembarang tempat. dan tidak memenuhi kapasitas izin pengelolaan yang sesuai dengan aturan perundang undangan.
“Kami juga menyoroti tentang limbah B3, diperusahaan tersebut,” ungkap Andi.
Selain itu LSM GMBI juga dalam aksinya memaparkan bahwa terjadinya pungli di kawasan Pancatama Modern Cikande. Bahwa menurutnya ditemukan karcis yang ber tuliskan nominal Rp. 25.000 untuk truck, hal itu dilakukan di pintu masuk kawasan Modern Cikande.
“Kami menduga adanya korporasi antara pengelola parkir dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Serang, sebab ketika terjadi mediasi, pihak Dishub tidak memberikan penjelasan yang jelas tentang karcis tersebut, oleh karena itu kami mnedesak kepada pemerintah terkait agar perparkiran tersebut ijinya di cabut, adapun oknum yang bermain kami minta di tindak lanjuti ” tegasnya.
Di lain Hal, disampaikan oleh Naga Sekertaris GMBI Distrik Jakarta Utara. Tentang ucapan yang dikeluarkan oleh bapak Kapolres Serang Kota AKBP Maruli Ahilles Hutapea yang menyampaikan kepada LSM GMBI pada saat orasi di depan kantor Pemkab Serang.
“Disini kita sama-sama cari makan”. Itu salah besar.
Disampaikan Naga, ia Membantah hal tersebut.
Kami LSM GMBI disini menyampaikan aspirasi masyarkat untuk mencari keadilan. Khususnya keadilan untuk Masyarakat Banten. Jadi kita turun ke lapangan bukan untuk cari makan. Kalo untuk makan kita kerja dan punya usaha sendiri. GMBI itu mandiri bukan cari makan ganggu proyek pemerintah boleh di cek kalo tidak percaya “Ucap Naga”
Harapan kami keluarga besar LSM GMBI semoga aspirasi yang kami sampaikan bisa di dengar oleh pemkab dan pemprov. Banten. Agar dapat segera di tindak lanjut. (red)