CILEUNGSI BOGOR, (MBN) – Sebagai Lembaga yang concern terhadap peningkatan kualitas pendidikan Al-Qur’an, Lembaga Kajian dan Pengembangan Pendidikan Al-Qur’an (LKPPQ) Ar-Rahmah menyelenggarakan Syahadah Tartil dan Diklat Sehari: Mengasah Kompetensi Dasar Guru/Pendidik Al-Qur’an. Kegiatan yang dipusatkan di Gedung Pendidikan Ar-Rahmah tersebut diadakan bekerjasama dengan LPTQ Nasional YTT AMM Yogyakarta.
Kegiatan ujian Syahadah Tartil diikuti 40 peserta dari berbagai jenjang, meliputi Syahadah S.1, S.2A, S.2B dan S. 3 setelah menjalani pelatihan yang diselenggarakan LKPPQ selama 3 bulan lebih. Ujian syahadah bertujuan untuk memastikan standar kompetensi para guru Al-Qur’an, sehingga memiliki kelayakan menjadi pengajar baik di tingkat Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) maupun jenjang pendidikan Al-Qur’an lainnya. Minggu, (27/03/22).
Sementara Diklat Sehari dengan mengusung tema ‘Mengasah Kompetensi Dasar Guru/Pendidik Al-Qur’an’ diadakan untuk membekali para guru/pendidik Al-Qur’an memahami kemampuan dasar sebagai guru Al-Qur’an, seperti manajemen pengelolaan kelas, teknik pengajaran metode Iqro’ dan pengajaran murattal dasar. Diklat diikuti lebih dari 100 peserta yang berasal dari berbagai wilayah. Selain dari Bogor, peserta juga datang dari Bekasi, Depok dan Jakarta Timur.
Tim penguji sekaligus pemateri langsung didatangkan dari LPTQ Nasional YTT AMM, terdiri dari Ust. Burhanudin, S.H.I dan Ust. Iwan Susanto.
Direktur LKPPQ Ar-Rahmah, Ahmad Jaeni dalam salah satu keterangannya menyampaikan bahwa LKPPQ sejak lahir akhir tahun 2018 akan tetap konsisten untuk berkontribusi dalam upaya peningkatan kompetensi para guru Al-Qur’an dengan sejumlah program kegiatan. Selain itu, LKPPQ juga terbuka untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak lain. “LKPPQ terbuka untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan lembaga lainnya”, tegas direktur LKPPQ yang sehari-harinya juga bertugas sebagai pejabat fungsional pentashih mushaf Al-Qur’an Kementerian Agama.
LKPPQ Ar-Rahmah sejauh ini menjadi lembaga satu-satunya di wilayah Bogor yang konsisten melakukan pelatihan dan syahadah tartil untuk menyiapkan kompetensi para guru Al-Qur’an.(Kelana Peterson)