Mitra Banten News | BOGOR – Lembaga Kajian dan Pengembangan Pendidikan Al-Qur’an (LKPPQ) Ar-Rahmah kembali menggelar Diklat Sehari dengan tema “Mengasah Kompetensi Profesional Guru Al-Qur’an” pada Ahad, 28 Juli 2024 di gedung Pendidikan Ar-Rahmah. Hadir dalam acara pembukaan pengurus Yayasan Ar-Rahmah, dan sejumlah undangan dari IGTKA, LPGTA, dan beberapa lembaga di wilayah Bogor. Lebih dari 100 peserta juga mengikuti giat ini yang berasal dari Bogor, Bekasi, Depok dan Jakarta Timur.
Dalam sambutannya Direktur LKPPQ Ahmad Jaeni melaporkan bahwa pelatihan dan syahadah yang diselenggarakan LKPPQ selama 5 tahun terakhir telah meluluskan 320 peserta. “Jumlah tersebut masih sangat jauh jika dibanding dengan total jumlah guru Al-Qur’an di Kabupaten Bogor yang mencapai lebih dari 14 ribu, sehingga LKPPQ butuh kerjasama dan kolaborasi dengan semua pihak agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam peningkatan standar kompetensi para guru Al-Qur’an,” tegas direktur LKPPQ yang juga pernah menjadi instruktur di LPTQ Nasional AMM Yogyakarta.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Yayasan Ar-Rahmah Ust. Fathuri Mumtaza mendorong LKPPQ juga dapat melakukan kajian dan pengembangan terhadap metode pengajaran Al-Qur’an, selain pelatihan dan syahadah yang selama ini telah berlangsung, sehingga dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan pengajaran Al-Qur’an. Sementaran itu, pembina IGTKA Kabupaten Bogor Ust H. Ace Surahman yang hadir dalam kegiatan ini turut memberikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi.
Tampil sebagai narasumber pertama Ustazah Hj. Mutmainah yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor III Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta. Peraih juara 1 MHQ Internasional di Libya tahun 2006 ini menyampaikan bahwa Metode Maisura hadir untuk memberikan panduan yang lebih komprehensif dalam memahami ilmu tajwid dengan menyajikan pendekatan secara teoritis, praktis dan informatif, sehingga cocok untuk bekal para guru Al-Qur’an. Sedangkan di sesi kedua, Ustadz Abdul Latief menunjukkan sebuah inovasi dalam menghafal Al-Qur’an melalui pendekatan media bantu berbasis aplikasi yang dikembangkan dengan nama HATAM (Hafal tanpa Menghafal). Inovasi ini terbukti efektif digunakan untuk mengahafal Al-Qur’an di tengah-tengah kesibukan.
Dalam upaya turut mengembangkan pendidikan dan pelatihan Al-Qur’an yang inklusif, LKPPQ Ar-Rahmah juga melakukan penandatanganan MoU dengan Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) yang langsung diwakili oleh Direktur LKPPQ Ahmad Jaeni dan Ketua Umum DPP ITMI Yogi Madsuni serta disaksikan oleh ketua Yayasan Ar-Rahmah Fathuri Mumtaza. (Kelana Peterson)