LEBAK, (MBN) – Ikatan Mahasiswa Cilangkahan (IMC) menggelar diskusi publik, di Sekretariat IMC, Jalan Simpang-Malingping KM02, Malingping, Lebak, Senin (14/10/2021). Diskusi yang dihadiri berbagai perwakilan OKP yang ada di Lebak Selatan itu mencuat soal kinerja anggota DPRD Banten Dapil Lebak yang nyaris belum terasa kiprahnya.
“Di Dapil kita ada sembilan orang yang mewakili di DPRD. Kita tahu fungsinya sebagai legislasi, budgeting dan controling. Lalu aspirasi masyarakat yang mana yang sudah perjuangkan,” kata Sohib Abdul Malik saat menjadi pemantik dalam diskusi.
Sohib Abdul Malik yang juga pembina IMC, mengatakan, memang banyak persolan yang terjadi saat ini di Banten, terutama soal kesenjangan, baik kesenjangan sosial maupun ekonomi. Kondisi itu, menurutnya, akibat tidak cermat dalam membaca potensi lokal daerah, sehingga tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.
Sehingga wilayah Banten bagian selatan yang
masih sangat mengandalkan sektor
pertanian memiliki tingkat kemiskinan
yang relatif tinggi. Hal ini sangat berbeda dengan tingkat perekonomian di Kawasan utara yang mengandalkan sektor industri
pengolahan.
“Betul terjadi kesenjangan. Di Banten utara yang potensinya industri sudah dioptimalkan dengan maksimal. Sementara di Lebak yang potensinya pertanian dan perikanan, nampaknya belum dioptimalkan, sehingga inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya
disparitas kemiskinan maupun
pengangguran di wilayah kita,” katanya.
Dikatakan Akademisi UNMA Banten ini, pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten
pada tahun 2020 mengalami
kontraksi -3,38 persen. Kondisi ini lebih lambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi di
tahun 2019 (5,29%), hal tersebut
terjadi akibat besarnya pengaruh
pandemi Covid-19.
“Tidak bisa dipungkiri sebagian besar
lapangan usaha yang memberikan
kontribusi signifikan terhadap
perekonomian Banten mengalami
kontraksi pertumbuhan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan Diskusi Publik IMC, Lastri mengatakan, bahwa acara ini sebagai refleksi hari ulang tahun (HUT) ke 21 Provinsi Banten. Dalam diskusi ini mengangkat tema ‘Banten hari ini dan yang akan datang’.
“Kita ingin mengurai persoalan yang terjadi Banten saat ini dan tantangan yang akan muncul di masa depan. Mudah-mudahan melalui diskusi ini terlahir ide dan gagasan konstruktif untuk Banten lebih baik,” katanya.