PANDEGLANG (MBN) – Penyaluran pangan di Program BPNT di Kabupaten Pandeglang semakin samraut saja dan itu harus segera di evaluasi. Hal itu diduga ditenggari oleh beberapa pemasok yang diduga nakal ketika mendistribusikan komoditas pangan ke Keluarga Penerima Manfaat.
Halnya yang terjadi di Kecamatan Cipeucang dan Cikeusik, yang disuplai oleh CV. KenziOne Indonesia. Belum lama ini CV. KenziOne Indonesia digegerkan telah menyuplai Komoditas Pangan berupa Telur Ayam Ras ke e-waroong BPNT dengan kondisi busuk dan bau menyengat bahkan diduga ada belatungnya.
Ironinya lagi, dini hari Jum’at (19/2/21) ketika hendak penyaluran kepada KPM yang dilakukan oleh e-waroong BPNT di Kecamatan Cikesik terjadi permasalahan pula. Lantaran beras yang bakal diterima oleh KPM kurang dari 10 Kilogram. Diketahui kedua e-waroong BPNT telah disuplai oleh CV. KenziOne Indonesia.
“Sebelum disalurkan beras kita timbang dulu melalui timbangan duduk. Beratnya Beras itu kurang dari 10 Kilogram,”terang warga setempat. Jum’at (19/2/21).
Sementara itu, Raden Muhammad Bambang Sukron Nurhadi, Direktur CV. KenziOne saat dikonfirmasi terkait beras yang di suplainya di salah satu e-waroong BPNT kurang timbangan di Kecamatan Cikeusik dirinya mengatakan terkait beras yang kurang timbangannya dirinya akan berkoordinasi supaya tidak dibagikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Penyaluran hari ini, tar saya bilang supaya gak dibagikan kepada KPM beras yang kurang. Makanya Saya minta ke teman-teman timbang ulang pakai timbangan kita. Biar mereka liat sendiri. Jadi enak. Karena kalau foto Saya sudah sering di bantah. Maksudnya
bukan tim Kenzi langsung. Kalau dari Kenzi mah atuh bisa aja tar laporan ke saya bagus bagus aja,” ucapnya Bambang melalui Chat WhatsApp sambil mengeluarkan emoji tertawa.
Sementara terpisah, Direktur Operasional CV. KenziOne Indonesia, Doni mengamini bahwa ada beberapa karung beras yang di suplainya kurang dari 10 Kilogram.
“Saya sudah konfirmasi ke agen terkait , ada beberapa beras yang kurang tapi sudah di tambahin oleh mereka atas adapun telor kata mereka tidak ada yang kurang,”kata Doni
Doni, berdalih kejadian itu diakibatkan kondisi padi yang baru saja digiling di Pabrik yang langsung dimasukan ke dalam karung dalam keadaan panas. Akibatnya menimbulkan susut timbangan atau berkurang.
“pihak pabrik pun sudah menjelaskan bahwa ada beberapa yang kurang di karenakan posisi beras di giling langsung masuk ke karung dalam keadaan panas. Mungkin itu penyebab beras jadi berkurang, saya pun menegur mereka untuk bekerja semaksimal mungkin agar tidak merugikan pihak KPM,”kilah Doni.
Ditanya apakah setiap bulannya ketika memasok beras ke e-waroong BPNT seperti demikian. Doni mengatakan Bulan sebelum nya agen pun menjelaskan selalu di kontrol oleh tim monitoring hasil nya selalu pas, baru bulan ini aja ada kejadian seperti ini.
Penulis: Hd