JAKARTA, (MBN) – Teknologi digital memproses semua bentuk informasi sebagai nilai-nilai numerik sehingga dapat dibaca oleh komputer. Salah satu contohnya telepon seluler, di mana saat kita menelepon digit yang dikirimkan ke penerima di suatu tempat menggunakan gelombang radio. Yang mana telepon penerima kemudian kembali melakukan konversi angka-angka yang diterima tersebut menjadi suara yang dapat di dengar oleh penerima.
PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) menjajaki peluang untuk meningkatkan layanan dengan memanfaatkan teknologi digital yang akan meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keamanan baik bagi penumpang maupun industri perkeretaapian.
KAI Properti (PT KA Properti Manajemen) yang berpusat di Jakarta telah menggandeng perusahaan pengelola Data Center VOLTARE (PT Voltare Lintasdata Teknologi) sebagai rekan teknologi untuk mendukung transformasi dan terobosan dalam pengelolaan properti Kereta Api Indonesia yang dikelola oleh KAI Properti.
Seperti diutarakan oleh Direktur Utama KAI Properti, Junaidi Nasution “Dengan adanya kerjasama ini maka dimasa depan, Jaringan Rel dan Stasiun Kereta Api tidak hanya dipandang sebagai jaringan penghubung transportasi manusia dan barang saja, tetapi juga akan dipandang sebagai Jaringan Koneksi Internet dan Layanan Digital Penghubung kota-kota strategis di Indonesia”.
Voltare perusahaan patungan data center dengan investor dari beberapa perusahaan besar bergerak di industri Telekomunikasi, Media dan Teknologi.
KAI Properti sebagai anak usaha KAI, mengelola aset dan lahan milik KAI yang sebagian besar diantaranya berada di area strategis pulau Jawa & Sumatera yang sangat sesuai dengan karakter pengembangan layanan Edge Data Center (EDC) yang membutuhkan lokasi yang dekat dengan penggunaa layanan digital. Voltare, perusahaan Data Center yang sedang dalam tahap pembangunan sebuah Hyperscale Data Center berkapasitas 150 MW dilahan 10ha Daan Mogot, mengungkapkan bahwa dengan adanya Edge Data Center dilokasi-lokasi strategis KAI, akan menjadi komplementari bagi Hyperscale Data Center.
Keduanya berharap bahwa proyek ini akan menjadi tonggak penting dalam mendukung perkembangan teknologi di tanah air dan menyediakan solusi unggulan bagi para pelanggan di sektor Edge Computation dan Content Delivery Network (CDN). “Masa depan Internet di Indonesia merupakan kombinasi (i) layanan teknologi Komputasi Awan (Hyperscale Cloud) yang sifatnya terpusat, berkeamanan tinggi dan massif, dengan (ii) layanan teknologi komputasi EDGE yang sifat terdistribusi, berlatensi sangat rendah dan mendekat pada pengguna layanan. Dengan menyediakan Hyperscale Data Center dan Edge Data Center secara terintegrasi, Voltare akan menjadi rumah bagi para pemain teknologi digital di Indonesia.” ujar Jastiro Abi, Direktur Utama Voltare.
Proyek ini dapat mendukung pertumbuhan penggunaan teknologi digital di Indonesia dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital, “Pengembangan EDC di Indonesia adalah sebuah keniscayaan seiring dengan berkembangnya permintaan layanan Internet of Things (IoT) dan rencana implementasi layanan 5G. Konsumen Digital Indonesia akan terus menggunakan eCommerce, Supermarket Online, Aplikasi Transportasi dan Media Online dan ini akan terefleksi dengan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia sebesar 19% per tahun dengan nilai US$130 Miliar di tahun 2025” pungkas Arief Yahya, Komisaris Utama Voltarel.
(Kelana Peterson).