PANDEGLANG (MBN) – Ramainya pemberitaan terkait kisruhnya program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di wilayah Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, menjadi perhatian dan kecaman dari berbagai kalangan. Salah satunya dari Front Aksi Mahasiswa (FAM) Pandeglang.
Seperti diketahui, ramai pemberitaan di beberapa media online di Pandeglang menyatakan bahwa adanya dua perusahaan yang ingin menjadi suplier di Kecamatan Carita, salah satunya PT. Aam Prima Artha.
Presidium FAM Pandeglang, Ucu Fahmi meminta kepada Kepala Dinas Sosial (Kadinsos), jangan pernah ada niatan mengintimidasi terkait program BPNT, apalagi memihak kepada salah satu perusahaan lokal maupun non lokal
“Kadinsos jangan mengintimidasi terkait program BPNT yang ada di wilayah Carita, karena tidak seharusnya dan sepantasnya seorang Kepala Dinas ikut campur, apalagi memihak kepada salah satu perusahaan lokal, maupun non lokal yang ada di Pandeglang,” ujar Ucu saat ditemui di wilayah Kecamatan Carita, Minggu, 30 Januari 2021.
Ucu berharap, agar e-Warong jangan takut dengan intimidasi, baik dari Suplayer maupun dari pihak yang akan membuat kegaduhan dalam program BPNT.
Ucu juga sangat menyayangkan atas adanya intimidasi untuk melakukan MoU dengan paksa.
“Saya berharap kepada e-Warong, jangan mau diintimidasi oleh Suplier yang membuat kegaduhan dalam penyaluran program BPNT. Saya juga menyayangkan atas adanya intimidasi kepada e-Warong untnk melakukan MoU secara paksa,” jelasnya.
Padahal menurut Ucu, program BPNT harusnya menjadi tanggung jawab semua pihak untuk mengawal berjalannya dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat, baik dari kualitas dan tepat sasaran serta tepat waktu dan tepat jumlah, itu yang lebih penting.
Ucu juga meminta kepada semua pihak agar memberikan kebebasan kepada e-Warong untuk memilih kepada siapa yang mereka inginkan. Jangan sampai ada pemaksaan untuk menentukan Suplayer dalam program penyaluran BPNT di Kecamatan Carita.
Ucu juga meminta kepada e-Warong untuk melakukan mandiri. Karena menurutnya, sangat menyayangkan kalau KPM dan e-Warong menjadi korban Suplier
“Karena pihak Suplier hanya mencari keuntungan. Padahal KPM dan e-Warong hanya butuh ketenangan dan kenyamanan dalam penyaluran program BPNT yang ada di wilayah Kecamatan Carita,” tutupnya
Penulis : Yeyen Sudrajat