Mitra Banten News | SEMARANG – Dalam rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31, Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri Restuardy Daud hadir pada gala dinner serta penganugerahan Tanda Penghargaan Bangga Kencana dan Penanganan Stunting, beberapa waktu lalu.
Acara dimulai dengan sambutan dari Sekretaris Ditjen Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan, yang mewakili Menteri Pertahanan, diikuti oleh sambutan dari Pj. Gubernur Jawa Tengah. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan pengukuhan Bapak dan Ibu Asuh Anak Stunting (BAAS) yang terdiri dari Pj. Gubernur Jawa Tengah, Pangdam IV Diponegoro, dan Kapolda Jawa Tengah.
Dalam rilisnya yang diterima redaksi, Senin (8/7/2024), berbagai kategori penghargaan diberikan kepada bupati dan walikota yang berprestasi dalam penurunan prevalensi stunting, antara lain: 1) Kabupaten/Kota dengan Prevalensi Stunting Terendah Tahun 2023; 2) Kabupaten/Kota dengan Penurunan Prevalensi Stunting Tertinggi Tahun 2023; 3) Tanda Penghargaan Manggala Karya Kencana Tahun 2024; 4) Tanda Penghargaan Wira Karya Kencana Tahun 2024; 5) Tanda Penghargaan Dharma Karya Kencana Tahun 2024; dan 6) Tanda Penghargaan Cipta Karya Kencana Tahun 2024.
Dirjen Bina Pembangunan Daerah mendapat kesempatan untuk memberikan tanda penghargaan Dharma Karya Kencana kepada 50 penerima terdiri dari Tim Pokja Bangga Kencana/Stunting yang berada di 38 Provinsi.
Restuardy Daud mengapresiasi upaya bersama dalam rangka menurunkan prevalensi stunting di Indonesia. “Penganugerahan Tanda Penghargaan Bangga Kencana dan Stunting ini bukan hanya sekadar bentuk apresiasi, tetapi juga sebuah pengakuan atas dedikasi dan kerja keras pemerintah daerah dalam mewujudkan generasi masa depan yang lebih sehat dan kuat. Stunting adalah masalah yang kompleks dan memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan semua pihak, dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah, serta masyarakat luas,” kata Restuardy.
Acara ditutup dengan arahan dari Kepala BKKBN yang menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam menurunkan angka stunting secara efektif. Meskipun survei kesehatan menunjukkan penurunan prevalensi stunting, diperlukan tindakan lanjutan melalui pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting tahun 2024 yang akan dilaksanakan secara nasional di 38 Provinsi pada Juni kemarin.
Kepala BKKBN mengapresiasi peran serta seluruh mitra yang terus berkomitmen dan berkolaborasi dalam konvergensi program dari tingkat nasional hingga desa. Sinergit antarkementerian/lembaga, pemerintah daerah, tenaga kesehatan, TNI-Polri, akademisi, swasta, serta media sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan menyediakan air bersih, sanitasi, dan rumah yang sehat. (Kelana Peterson)