SERANG (MBN) – Pembeli terus berbagai barang yang ditawarkan dalam gelaran Bazar Gawe Mini Clothing (GWC) 2021. Dalam hitungan hari, pendapatan yang diperoleh naik 300-350 persen dibanding hari pertama pembukaan.
Panitia GWC, Andryansah mengaku belum mendapat seluruh data penjualan resmi. Namun dari empat belas brand yang mengikuti acara, pendapatannya naik drastis. “Ini hari kelima, sampai jam 10 tadi naiknya sudah signifikan, rata-rata naik 300-350 persen,” ujar Andry saat dihubungi Rabu (5/4).
Andry berharap, selama 7 hari festival GWC ini digelar, penjualan bakal lebih meningkat. Sebab, kata dia, sejak Indonesia mengalami pandemi virus corona, pendapatan brand lokal menurun hingga 50 persen. Apalagi untuk brand lokal yang mengandalkan penjualan offline, kata Andry, persentase penurunan lebih besar lagi. Itulah mengapa digelar GWC, demi membantu mempertahankan bisnis brand lokal dan Pekerja nya. “Selama 7 hari ini kami menargetkan (jumlah transaksi) Rp 200 juta. Tapi hitungan itu dibuat untuk 20 brand yang ikut,” ungkap Andry.
Sedangkan, saat ini yang ikut mencapai 14 brand. Tentunya, dengan jumlah yang lebih besar, target penjualan bisa lebih besar.Apalagi, lanjutnya, kualitas brand lokal tidak kalah dengan barang impor. “Bahkan, brand lokal lebih mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen diwilayahnya,” kata dia.
Hal serupa disampaikan Founder Rumah Tumbuh Management, Iip Mualip. Ia berharap, akan lebih banyak lagi brand lokal yang tumbuh dan berkembang untuk kemudian menjadi favorit, dan mengurangi dominasi produk impor. Apalagi, di saat-saat krisis seperti sekarang, perputaran ekonomi pada brand lokal akan memberikan dampak ekonomi yang paling langsung terasa. “Sebab pekerja-pekerja dan rantai supply-nya mayoritas berasal dari dalam negeri,” cetus Iip.
Sementara itu, Lufi Ananto, CEO RJ 99, salah satu brand peserta GWC mengakui, penjualan brandnya mengalami peningkatan yang cukup drastis, dibanding waktu yang sama di tahun sebelumnya. Kata dia, pada periode puasa sebelumnya, memang terjadi peningkatan penjualan, namun tidak sebesar saat ini. “Memasuki hari kedua, produk saya sudah terjual hingga seratus buah. Mudah-mudahan hingga acara berakhir, penjualan produk kami mencapai target,” ucap Lufi, yang memiliki toko offline di daerah Panggung Jati Taktakan, Kota Serang.