SERANG, Mitra Banten News – Warga Kampung Kagulon, Desa Cigelam, Kecamatan Ciruas, dikejutkan dengan penemuan bayi dalam kantong kresek. Ironisnya, bayi berjenis kelamin laki-laki dengan tali pusar masih menempel di perutnya di buang di pinggir jalan.
Kapolres Serang AKBP Candra Sasongko mengatakan, bayi malang yang sengaja dibuang oleh orang tuanya ini pertama kali ditemukan oleh Andi (27 tahun) warga setempat yang sedang mencari belut di persawahan.
“Bayi yang baru dilahirkan ini ditemukan Senin (5/2/2024) sekitar pukul 15.30, oleh warga yang sedang mencari belut,” kata Kapolres didampingi Kapolsek Ciruas Kompol Muhammad Cuaib kepada media
Saat berjalan di pematang sawah, kata Kapolres, Andi mendengar suara tangisan bayi. Karena penasaran, Andi berusaha untuk mencari asal suara tangisan. Setelah ditelusuri, ternyata tangisan bayi berasal dari dalam kantong kresek yang berada di pinggir jalan.
“Setelah melihat ada bayi dalam kantong plastik, Andi segera mengamankan agar tidak terjadi peristiwa yang tidak diinginkan. Kemudian Andi melapor kepada Ketua RW dan selanjutnya ke bidan setempat,” terang Kapolres yang akrab disapa Condro.
Bersama bidan, Andi dan Ketua RW selanjutnya mendatangi lokasi penemuan dan langsung membawa bayi malang tersebut ke rumah bidan. Setelah dilakukan pertolongan pertama, bayi dibawa ke Puskesmas Ciruas untuk dilakukan perawatan intensif.
Kapolres mengatakan bahwa kasus penemuan bayi kini ditangani Unit Reskrim Polsek Ciruas dibantu personil Satreskrim Polres Serang untuk mengungkap siapa pelaku yang tega membuang darah dagingnya sendiri.
Pihaknya juga telah mengerahkan personil Bhabinkamtibmas untuk mendatangi warga dan tempat kontrakan maupun kos-kosan untuk mendapatkan informasi pelaku yang tega membuang bayinya.
“Kasus penemuan bayi ini masih dalam penyelidikan. Kami masih mencari informasi tentang pelakunya dan diharapkan dapat segera terungkap,” tandasnya.
Kapolres juga meminta masyarakat untuk membantu memberikan informasi jika menemukan mendengar atau mengetahui warganya yang hamil tanpa diketahui kapan dan dimana melakukan persalinannya.
“Kami mengimbau pada masyarakat untuk membantu memberikan informasi jika ada warga yang dicurigai sebagai pelakunya,” tegasnya. (Red/har)