SERANG, MitraBantenNews.com – Kepala Dinas Perdagangan, Industri, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperdaginkop dan UMKM) Kota Serang, Akhmad Zubaidillah mengatakan bahwa, naiknya harga kacang kedelai di Kota Serang, dikarenakan komoditi diimpor dari Amerika Serikat (AS).
“Kami telah menurunkan tim untuk melakukan pemantauan di lapangan. Hasilnya bahwa melejitnya harga kedelai disebabkan karena barang impor yang berasal dari Amerika Serikat,” kata Akhmad Zubaidillah, saat menerima audiensi Kopti Kota Serang, di Kantornya, Senin (16/11/2020).
Kadis Perdaginkop dan UMKM ini menyatakan, tidak ada permainan harga di lapangan, ini murni karena komoditi yang diimpor pada saat Pandemi Covid-19. “Jadi tidak ada permainan harga disana (di pasar),” jelasnya.
Mantan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga itu juga mengatakan, faktor lain yang mempengaruhi harga kedelai naik yakni dalam pengiriman yang lambat. Hal itu diakibat sisi transportasinya yang ketat, dan dibatasi demi menjalankan Protokol Kesehatan pada masa pandemi Covid-19.
“Soal pasokan, dan pengiriman ini kami akan terus berkoodinasi dengan Disperindag Provinsi Banten,” katanya.
Sementara Ketua Kopti Kota Serang, Redi Kurnia mengungkapkan, langkah audiensi yang dilakukannya bersama jajaran pengurus dengan Kepala Disperindagkop UMKM Kota Serang ini, merupakan bagian respon cepat yang telah disampaikan Walikota Serang.
“Ini (Audiensi) merupakan langkah kami dalam rangka memecahkan masalah tingginya harga kedelai. Makanya kami temui Kadisperindagkop,” katanya.
Setelah melakuakan pertemuan ini, Ia berharap, pihak Disperindagkop mampu mengendalikan harga kedelai yang masih tinggi selama sepekan ini. Jika harga bisa ditekan, kata dia, tentunya usaha para pengrajin tahu dan tempe bisa kembali normal.
“Masalah harga komoditi tentunya bisa memberikan pengaruh pada perekonomian warga di Kota Serang,” pungkasnya. (Red)