KAB. TANGERANG, (MBN) – Viral nya berita terkait penahanan Atm PKH BPNT di Desa Sukamanah. Hal ini berdampak sangat besar buat pendamping PKH, Saipul. Pasal nya setelah berita tayang dibeberapa media online yang tergabung dalam Jurnalis Banten Bersatu, Sabtu (26/12/2020). Kemudian, pendamping pkh di pinta datang ke kantor dinas sosial untuk di mintain keterangan perihal terkait viral nya “Diduga Adanya Pungli dan Ditahan Kartu ATM PKH Oleh Oknum Ketua Kelompok”
Setelah di mintain keterangan oleh Dinsos Kabupaten Tangerang, Saipul selaku pendamping pkh Desa Sukamanah. Kemudian, Saipul via WhatsApp mengatakan, maaf pa bisa ketemuan hari ini di tigaraksa, terkait berita yang bapak share, karena itu menyangkut pekerjaan saya. Mohon kerjasama nya, pak. Biar urusan nya cepat selesai.
“Ya di tigaraksa di Dinsos jam 10 an, pak. Pak mohon kerjasama nya buat ketemu secepat nya. Biar clear, saya sangat menghargai bapak sebagai agen sosial kontrol. Tapi baiknya kita bicarakan dulu, pak,” ucapnya kepada awak media, Senin (28/12/2020).
Lebih lanjut, Saipul mengatakan, ditunggu ya pa di Tigaraksa.
Kami (jurnalistik) pun selaku sosial kontrol menghargai klarifikasi melalui hak jawab. Kemudian disepakati untuk klarifikasi jam 17.00 wib, di kantor Pembina JBB akan tetapi, pendamping pkh tidak datang sampai jam 18.30. Selasa (29/12/2020).
Hal ini semakin kuat nya dugaan pungutan liar dan penahanan kartu atm pkh bpnt keluarga penerima manfaat, diduga pendamping pkh Desa Sukamanah yang memberikan arahan kepada ketua kelompok untuk menahan kartu atm pkh, saat pencairan uang tunai dan penyaluran bpnt melalui agen BriLink yang sudah ditentukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab demi keuntungan semata.
Saat dikonfirmasi awak media via WhatsApp ketua tksk kecamatan Rajeg, Royani tidak komentar. Rabu (30/12/2020) sekira pukul 08.35 wib.
Hingga berita ini ditayangkan, pendamping pkh, Saipul diam seribu satu bahasa.
Laporan : Amir Hidayat