CILEGON (MBN) – Sempat digadang-gadang pada tahun ajaran baru 2021/2022 pembelajaran tatap muka akan dimulai, namun nyatanya angka positif dan meninggal akibat terpapar virus Corona justru kian meningkat. Sehingga pada 3 sampai 20 Juli Pemerintah menetapkan PPKM Darurat Jawa-Bali. Dan terkini pemerintah menetapkan PPKM Level 3 dan 4 bagi daerah-daerah tertentu dari tanggal 4 sampai 9 Agustus 2021.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh Pemerintah secara langsung berpengaruh pada seluruh sektor kehidupan. Salah satunya pendidikan. Para pelaku pendidik dan kependidikan kini dituntut melakukan inovasi agar proses pembelajaran tetap berjalan meskipun ditengah pembatasan akibat Pandemi Covid-19.
Salah satu aktivitas pembelajaran yang saat ini tengah nge-tren ialah pembelajaran virtual (kelas online) menggunakan berbagai platform yang tersedia melalui laptop dan atau handphone Android.
“Pembelajaran berbasis online sudah kita jalankan sejak Pandemi Covid-19 merebak di Tanah Air. Seiring berjalan waktu dengan kondisi pembatasan berkegiatan, kita terus ikhtiar untuk menghadirkan pola pembelajaran yang lebih efektif agar terintegrasi antara siswa, guru maupun kepala sekolah,” kata Widodo, Kepala SMK Negeri 1 Kota Cilegon kepada Tangerang Raya melalui sambungan seluler, Selasa (3/8).
Ya, berkat kerja kerasnya bersama pada guru dan tim IT yang mumpuni, Kepala SMK Negeri 1 Kota Cilegon ini menghadirkan Learning Managemen System (LMS). “LMS ini sangat membantu Mas. Karena bisa mengontrol aktivitas pembelajaran yang dilakukan guru kepada siswa,” katanya.
Widodo menjelaskan, baik guru maupun siswa telah memiliki akun sendiri untuk login ke email belajar.id. “Untuk sementara, kita fokus pada pembelajaran non praktek (teori dan simulasi). Sedangkan untuk pembelajaran praktek nanti kita sistem blok dengan model Project Best Learning (PBL),” jelasnya.
Ia mengaku, dengan diintegrasikannya pembelajaran guru dan siswa maka akan memudahkan dalam monitoring dan evaluasi dalam rangka supervisi akademik akan efektif. Sehingga, sambung Widodo, penjaminan mutu pembelajaran tetap bisa terkontrol.
Disamping itu, dengan menggunakan peralatan sekolah pihaknya terus berupaya menciptakan karya pembelajaran seperti video-video yang hasilnya langsung diupload pada aplikasi YouTube maupun Website sekolah.
Widodo berharap semoga Pandemi Covid-19 di Indonesia dan dunia ini segea berakhir sehingga tidak ada lagi pembatasan – pembatasan manusia dalam berkegiatan yang pada akhirnya pembelajaran tatap muka di seluruh satuan pendidikan bisa segera dilaksanakan. (red)