CILEGON, (MBN) – Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) di luar Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon terus diremajakan oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Cilegon dengan membuat program pengembangan budidaya yang bernilai ekonomi dari hulu ke hilir, Senin (27/12). Hal tersebut ditunjukkan Lapas Cilegon dengan menerima kunjungan Direktur PT. Fajar Basthi dengan mengunjungi SAE diluar Lapas Cilegon.
Direktur PT. Fajar Basthi dan Kalapas Cilegon didampingi Kasi kegiatan Kerja langsung meninjau Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) yang terletak di area luar Lapas Cilegon. Program tersebut kembali mendapat dukungan oleh pihak ke tiga yang bekerjasama dengan PT. Fajar Basthi untuk mempersiapkan kegiatan kerja di bidang pertanian dan perternakan (agrobisnis).
Kalapas Cilegon, Sudirman Jaya menjelaskan Lapas Cilegon telah mempunyai sektor kegiatan kerja yang bisa dikembangkan dan dijadikan produk unggulan di Lapas, namun untuk mewujudkan itu semua perlu pengelolaan dan sistem manajemen yang baik. “Dengan mengedepankan sistem manajemen bisnis dan menerapkan sistem ekonomi, namun tetap mengedepankan keamanan dan ketertiban Lapas,” ujar Sudirman.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT. Fajar Basthi, Rahadian Azar menyampaikan jika ia telah membangun team entrepreneur ex residivis yang memilili basecamp di Salemba, Jakarta Pusat yang nantinya akan digerakan sebagai pelatihan di Lapas Cilegon.
“Seperti yang disampaikan Kalapas, program pengembangan budidaya yang bernilai ekonomi dari hulu ke hilir ini akan kami dukung sepenuhnya dengan mengirimkan team entrepreneur ex residivis yang telah kami bangun.” tutur Rahadian.
Rahadian juga akan merencanakan pengembangan budidaya ubi jepang, yang nantinya akan diolah menjadi mie jepang serta pembuatan taman Lapas SAE berupa pondok, kolam dan taman sebagai sarana pendukung. (Red)