PANDEGLANG | Mitra Banten News – Keluarga Pasien asal Majasari, Pandeglang, dan merasa tidak dilayani dengan baik, keluhkan pelayanan yang di berikan petugas medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang, pada hari Jumat 26 April 2024.
Pada hari Jumat malam tanggal 26 April 2024 sekitar pukul 22.00,Ryan Pratama (35) warga Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang membawa istrinya (31) ke RSUD Berkah Pandeglang karena mengalami sesak nafas.
“Pada malam sabtu kemarin saya bawa istri ke RSUD Pandeglang, saat itu saya dan istri diarahkan untuk melakukan proses administrasi terlebih dahulu oleh perawat yang jaga, sementara istri saya kondisinya udah payah karena sesak nafas, maunya saya tangani dulu istri saya karena saya panik sekali malam itu, untuk administrasi kan bisa sambil jalan,” kata Ryan, Minggu (28/4/2024).
Ryan menuturkan, setelah administrasi diselesaikan, saat itu istri saya langsung di infus tanpa dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.
” Perawat yang saat itu menangani tetep keukeuh kalau saya harus ngurus administrasi dulu dengan alasan darah istri saya ga akan bisa dikirim ke laboratorium kalau administrasi tidak diurus, konyolnya istri saya maen langsung di infus tanpa ditanya atau diperiksa terlebih dahulu”, ungkapnya.
Selesai urus administrasi dan menunggu selama 5-6 jam, Ryan memanggil perawat yang menangani istrinya untuk menanyakan hasil laboratorium. Namun sepertinya perawat kebingungan karena ketika mengecek data hasil laboratorium di komputer tidak muncul.
“Saya melihat si perawat itu kayak kebingungan nyari hasil laboratorium nya ga ada di komputer, kemudian dia menelpon dokter, tidak lama dokter yang di hubunginya pun datang. Dikira mau meriksa istri saya ternyata hanya menyampaikan hasil laboratorium, kata dokter hasilnya normal tidak ada penyakit apapun”, paparnya.
Masih dikatakan Ryan, setelah menyampaikan hasil laboratorium dokter tersebut hanya menyarankan agar obatnya diminum, dan menyarankan untuk menghindari makanan pedas dan asam.
“Tanpa diperiksa dan di tanya terlebih dahulu pada saat datang, petugas medis di RSUD Berkah Pandeglang langsung menyampaikan hasil laboratorium tanpa bukti. Ini jelas aneh, Dokter itu hanya menyarankan untuk menghindari makanan pedas, asem dan lain-lain, kemudian menyuruh saya untuk ambil obat di apotik IGD setelah itu kami di perbolehkan untuk pulang”, tandasnya.
Ryan berharap kepada pihak RSUD Berkah Pandeglang dan juga Pemerintah Kabupaten Pandeglang agar memperbaiki pelayanan dan lebih mengutamakan keselamatan pasien ketimbang administrasi.
“Harapan saya perbaiki pelayanan, dengan lebih mendahulukan pertolongan pertama ketimbang administrasi karena nyawa lebih utama dari segalanya, trus peralatan Falbat dan kursi roda yang kurang dan sudah tidak layak jangan diberikan ke pasien, dan jangan membeda-bedakan pasien pelayanan umum dengan BPJS khususnya di IGD, juga untuk penerangan tolong di perhatikan”, tutup Ryan.