KOTA SERANG, (MBN) – Isteri Wali Kota Serang Ade Jumaiah mengunjungi warga korban banjir di daerah Kelurahan Kasemen, Kota Serang, Kamis (3/3/2022).
Kedatangan Ade Jumaiah selaku Ketua PKK Kota Serang ini, didampingi oleh isteri Wakil Wali Kota Serang beserta rombongan pengurus PKK lainnya.
Ketika sampai di lokasi, Ade Jumaiah langsung menyambangi beberapa kediaman warga di Kampung Keganteran, Kelurahan Kasemen.
Senyum ramah diberikan warga setempat kepada isteri dari Wali Kota Serang beserta rombongannya saat bercengkrama, dan mengobrol.
Ketua PKK Kota Serang Ade Jumaiah mengatakan, kedatangan dirinya ini bermaksud ingin meninjau langsung kondisi pasca banjir.
“Alhamdulillah kita sudah bisa berkunjung. Melihat kondisi saat ini, kami sangat perihatin dan turut berduka bagi para korban,” katanya.
Lanjut Ade Jumaiah, saat ini warga tengah menjemur barang-barang yang terendam banjir.
Ia mengaku, dirinya sangat senang ketika melihat warga di Kasemen sudah mulai berusaha bangkit dari bencana.
“Mudah-mudahan, bantuan sembako yang diberikan juga bisa sedikit meringankan beban para korban banjir,” ujarnya.
Dia berharap, warga Kota Serang yang menjadi korban bencana banjir, dapat selalu semangat dan terus menjaga lingkungan sekitarnya.
Sementara Lurah Kasemen Ahamadi menuturkan, ada sebanyak 12 RW yang terdampak banjir.
Lanjutnya, untuk lokasi paling parah di Kelurahan Kasemen berada di Lingkungan Kedung Leles. Daerah tersebut merupakan kawasan langganan banjir. Sementara untuk di wilayah Kampung Keganteran, baru pertama kali terjadi banjir.
“Ketinggian air memang berpariatif, ada yang sampai 1,3 meter di daerah Keganteran. Namun untuk di wilayah dekat kali itu lebih tinggi lagi,” katanya.
Lanjutnya, untuk keseluruhan rumah rusak akibat banjir, di wilayah Kelurahan Kasemen ada sebanyak 40 rumah. Kondisinya berpariatif, mulai dari sedang hingga berat.
Ahmadi mengungkapkan, atas kejadian bencana banjir ini, pihaknya menerjunkan jajaran RT dan RW untuk membantu masyarakat, dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
“Pad saat banjir, di Kampung Keganteran ini memang sempat terisolir selama kurun waktu 5 jam. Karena bantuan pun gak bisa masuk terhalang aliran sungai yang meluap,” pungkasnya.