CILEGON, MBN, – Pemerintah Kota Cilegon melaksanakan rotasi dan mutasi pegawai sebanyak 393 orang. Meski secara resmi dilakukan, kebijakan ini tidak luput dari kritik tajam, terutama dari Ketua Umum ECW Education Cilegon World, Deni Juheni yang menyatakan bahwa langkah-langkah ini hanyalah strategi politik menjelang pemilihan umum, Senin (15/1/2024).
Deni Juheni yang juga menjabat sebagai Ketua Umum BMPP (Badan Monitoring Perindustrian dan Perdagangan) menilai bahwa Walikota Cilegon, Helldy Agustian diduga memanfaatkan momentum politik untuk kepentingan pribadi dan mencari dukungan dari kalangan pegawai pemerintah kota Cilegon.
“Saat melakukan rotasi pegawai, harus mempertimbangkan situasi dan tidak semata-mata memanfaatkan momen politik. Ini bukanlah rotasi mutasi birokrasi, melainkan tindakan politik yang kurang tepat, ” ujarnya dengan tegas.
Juheni juga menegaskan pentingnya netralitas bagi kepala daerah dan pegawai negeri di pemerintahan kota Cilegon. Menurutnya, mereka tidak seharusnya memihak kepada calon tertentu yang diatur oleh pimpinannya.
“Sebagai pejabat daerah, kewajiban utama adalah menjaga netralitas. Tidak seharusnya menggunakan jabatan untuk kepentingan politik dan kampanye.” ungkap Juheni dengan serius.
Kritikan tajam ini menciptakan refleksi terhadap kebijakan rotasi dan mutasi di lingkungan pemerintah kota Cilegon, membuka ruang untuk dialog tentang perlunya memisahkan tindakan administratif dari kepentingan politik.