LEBAK, (MBN) – PDAM Tirta Multatuli Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, kembali banyak dikeluhkan warga Kabupaten Lebak khususnya para pelanggan. Hal tersebut menjadi sorotan dari berbagai pihak salah satunya Ketua Keluarga Mahasiswa Lebak Perwakilan Rangkasbitung, Juanda.
Pihaknya sangat menyayangkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Lebak ini masih saja dikeluhkan pelangganya. Bahkan mirisnya, kata dia, warga terpaksa membeli air galon meskipun kondisi ekonomi sedang sulit karena dampak pandemi Covid -19.
“Kita akan segera melayangkan surat audensi dengan PDAM. Kita akan pertanyakan sebetulnya apa kendalanya hingga hampir satu minggu air PDAM ini tidak mengalir. Kita juga akan pertanyakan berapa anggaran yang diberikan pemerintah untuk PDAM, dan berapa anggaran yang masuk ke PAD,”tegas Juanda.
Menurut Juanda, dirinya sering sekali mendegar PDAM Tirta Multatuli di keluhkan pelanggannya karena air tidak mengalir. Lebih mirisnya, ketika air mengalir, airnya juga kotor.
“Kami heran, apakah tidak ada pengawasan dari pihak PDAM dan kenapa terkesan abai terhadap keluhan pelanggannya. Masa hingga hampir satu minggu tidak bisa di perbaiki, ada apa dengan PDAM ini,”katanya.
Kata Juanda, pihaknya mengaku akan terus mengawal persoalan ini hingga tuntas. Karena, ini soal kebutuhan pokok manusia.
“Kasihan warga yang menjadi pelanggan. Bagaimana nasib mereka tanpa air, saya perihatin warga Lebak kesulitan air, dan kami akan mengawal persoalan ini hingga tuntas,”tegasnya. (Jie/US)