CILEGON, MBN – Sebagai tindak lanjut dari rangkaian Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN),Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon memutuskan untuk melaksanakan tes urine pada seluruh pegawai. Keputusan ini diambil sebagai langkah preventif dan proaktif untuk menjaga keamanan serta mendukung program P4GN, Selasa (23/01/2024) pagi.
Bertujuan untuk meminimalisir penyalahgunaan narkoba di dalam lembaga pemasyarakatan, pelaksanaan tes urine ini mencakup seluruh unsur Lapas Cilegon, mulai dari petugas keamanan, hingga staf administrasi. Proses tes urine dilakukan secara transparan dan keterbukaan, dengan tujuan menjaga keamanan dan menciptakan lingkungan yang bebas dari ancaman narkotika.
Dari hasil tes urine tersebut tidak ditemukannya hasil positif narkoba. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen serius Lapas Cilegon dalam menjalankan program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Kepala Lapas Kelas IIA Cilegon, Yosafat Rizanto, menyampaikan apresiasinya terhadap partisipasi semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan tes urine ini.
“Ketidakditemukan hasil positif narkoba merupakan cerminan dari kedisiplinan dan kesadaran kolektif kita untuk menjaga integritas Lapas Cilegon,” ujar Yosafat.
Pihak Lapas Cilegon menganggap hasil negatif ini sebagai dorongan positif untuk terus meningkatkan upaya pencegahan dan pengawasan terhadap potensi penyalahgunaan narkoba di dalam lembaga. Meskipun hasil tes urine saat ini menunjukkan lingkungan yang bersih dari narkoba, tetap diperlukan tindakan preventif yang berkelanjutan.
Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN) Kota Cilegon, Raden Fadjar Widjanarko, turut mengapresiasi hasil tes urine tersebut. “Ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi antara Lapas Cilegon dan BNN Kota Cilegon mampu menciptakan lingkungan yang bebas dari ancaman narkotika,” ujar Raden Fadjar.
Dengan hasil tes urine yang menunjukkan negatif narkoba, Lapas Cilegon berkomitmen untuk terus melaksanakan program-program preventif, edukatif, dan rehabilitatif guna mewujudkan lingkungan pemasyarakatan yang sehat, aman, dan mendukung pemulihan WBP. Semua pihak di Lapas Cilegon diharapkan terus berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan keberhasilan ini.