PANDEGLANG (MBN), Heran, apa yang menyebabkan keberanian Pendamping PKH Desa Kertaraharja Kecamatan Sobang, diduga melakukan pungutan liar kepada KPM PKH desa Kertaraharja. Disinyalir Madro’i merasa ada yang membekingi oleh salah satu media online hingga dirinya menyampaikan sanggahannya.
Dalam sanggahan Madro’i di salah satu media kemudian relasenya disebarkan, Madro’i menyampaikan bahwa berita yang beredar ditengah masyarakat merupakan berita hoax, dengan judul ” Diduga Oknum Pendamping PKH Kertaraharja, Hasilkan Puluhan Juta Dari Gasak KKS Milik KPM” bahkan selain itu dalam isi berita yang ramai tersebut menyindir terhadap komentar pemerintahan kecamatan Sobang.
Madro’i mengaku selalu berkoordinasi dengan pihak kecamatan ketika akan merealisasikan program tersebut, tentunya sangat berbeda dengan keterangan pemerintahan kecamatan.
“Saya tegas bahwa Pendamping PKH desa Kertaraharja tidak ada koordinasi dan laporan kepada kami dari tim Muspika Kecamatan Sobang,”tegas Sukendar Camat
Camat juga mengira akan berdampak terhadap dirinya, sebab dirinya merasa sejak berita dugaan pungutan liar mengemuka ke publik yang dilakukan oleh Pendamping PKH, sudah bisa diprediksi bakal ada yang memplintir, bahkan bilang bahwa Madro’i merupakan keluarga dari Ketua Media Sorotdesa
Lanjut, Camat dirinya mengaku ada yang menelpon dari salah satu wartawan dari sorotdesa berinisial (Jk) menitipkan Madro’i, bahkan (Jk) juga menuding Camat yang telah memberikan data data KPM PKH kepada wartawan sebelumnya.
“Barusan (Jk) Sorot desa nelp, nitip madro’i, saya bilang pendamping PKH ga ada Koordinasi dengan Camat dan Tim Muspika.
Tadi katanya data KPM PKH dapat dari Camat, saya bilang salah itu data langsung dari KPM,”ucapnya
“Tapi tadi itu kita ngeluruskan tapi sok pelintir Camatnya, repot deh,”tambahnya
Heran, apa yang dimaksudkan oleh Jk bertanya-tanya seperti itu kepada Camat, bahkan terkesan Jk mencari celah untuk mengakanter berita tersebut
Mendengar ramai ada pemberitaan kontroversi yang menyebut pembritaan di banyak media online (beberapa waktu lalu) adalah berita hoax, padahal berita terkait yang disebut hoax tentang dugaan pungli PKH di desa Kertaraharja adalah berita yang relevan dengan fakta dilapangan.
Menurut Pembina Media Online Indonesia (MOI) DPC Pandeglang, Saprudin MS mengaku sangat menyesalkan terhadap sikap Madro’i. menurut dia seharusnya Madro,i mengajukan hak koreksi dan atau hak jawab kepada media yang mempublikasikan dugaan pungli jika dianggap pembritaan yang tidak relevan dengan kenyataan (berita hoax).
“Madro’i harusnya memberikan klarifikasi atau hak koreksi kepada media bersangkutan dengan penyiaran berita, bukannya membuat tandingan berita, bahkan mengatakan bahwa berita awal merupakan hoax, kalau bisa buktikan dimana letak hoax berita tersebut, jangan buat opini yang membuat bingung masyarakat,” imbuhnya. Jum’at (16/4).
Masih kata, Saprudin MS, pihaknya berkomitmen akan memerangi berita hoax, sesuai motto kami di Media Online Indonesia (MOI) Profesional, Kritis, Konstruktif. (Red)