PANDEGLANG, MitraBantenNews.com- Masyarakat kampung sabelah Desa Kiarajangkung Kecamatan Cibitung Kabupaten Pandeglang provinsi Banten secara swadaya bergotong-royong memperbaiki jalan yang rusak dijalan poros kabupaten.
Hal itu dilakukan warga karena kerusakan jalan di kampung sabelah Desa Kiarajangkung belum juga di perbaiki oleh pihak Pemerintah Kabupaten Pandeglang.
Pantauan MitraBantenNews.com dilapangan masyarakat bergotong-royong mengurug lubang dengan menggunakan batu belah dan secrop, jalan poros tersebut merupakan jalur penghubung sejumlah desa, diantaranya Desa Kiarajangkung, Desa, Cukiruh dan Desa Kutakarang.
Salah satu warga Desa Kiarajangkung Yudi mengatakan kepada media di lokasi bahwa dengan kondisi jalan seperti ini, banyak kendaraan seperti mobil dan motor yang mogok, lantaran kondisi jalan yang rusak parah, apa lagi kalau kondisi nya habis hujan.
“Kondisi jalan yang sangat memprihatinkan, atau jalannya tidak layak alias rusak parah, sehingga sulit untuk dilalui oleh kendaraan, kami juga ikut bergotong-royong bersama masyarakat yang lain buat memperbaiki jalan rusak ini. Kami swadaya mengadakan gotong – royong perbaiki jalan ini, setidaknya jalan tidak terlalu rusak, asal bisa di lalui oleh kendaraan, minimal bisa mengurangi angka kecelakaan.” ujarnya pada media. Sabtu (28/11/2020)
Jalan ini masih kata Yudi, jalan padahal jalan poros, tapi hingga saat ini tidak pernah tersentuh oleh Pemerintah Kabupaten Pandeglang atau provinsi. Padahal jalan ini kondisinya sudah lama rusak parah.” imbuhnya.
Ditempat terpisah, Badan Permusyawatan Desa (BPD) Kiarajangkung H. Edi menjelaskan bahwa betul jalan itu sudah lama rusak, tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua, apalagi roda empat, kami berharap agar Pemkab Pandeglang atau Provinsi dapat segera memperbaiki jalan tersebut, sebab itu akses jalan dilalui oleh tiga desa, jadi kami berharap kepada pemerintah agar seger perbaiki jalan tersebut.
“Kami berharap kepada pemerintah, agar segera perbaiki jalan tersebut, sebab kondisi jalannya rusak parah, tidak bisa dilalui oleh kendaraan. Kasihan pak masyarakat, akses perekonomianya terganggu. Kami berharap jangan sampai hal ini di biarkan berlarut-larut, sebab kami khawatir warga akan marah dan melakukan unjukrasa terkait hal ini.” pungkasnya.(Yeyen)