SERANG, (MBN) – Menyatakan diri tidak terlibat dan merasa dicemarkan nama baiknya, dalam transaksi nasabah atas nama Isuti Rachman asal Majasari Pandeglang, pihak Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Mandiri Toyota Finance (MTF) meminta Kepolisian resort Kota Cilegon menangkap oknum mediator Epoy (Nama samaran) untuk segera diberisanksi tegas sebagai efek jera.
Dalam rilis klarifikasi yang disampaikan kepada awak media, ‘AN’ dari pihak BSI dan ‘B’ dari pihak MTF telah membuat pernyataan tertulis dan menyampaikan bahwa keduanya tidak terlibat atas permasalahan antara oknum mediator Epoy dan ibu Isuti.
“Saya dan Mas ‘B’ semalam (13/4) sudah mendatangi kediaman ibu Isuti untuk memohon maaf atas ketidak nyamana ini, sekaligus mengkonfirmasi serta mengklarifikasi atas pemberitaan yang beredar, bahwa kami nyatakan tidak terlibat dan pernyataan kami dapat dipertanggung jawabkan dimuka hukum”, jelas ‘AN’ dikantornya di Kota Serang, Rabu (14/4/2021).
Terkait permasalahan yang menimpa Ibu Isuti, Kata ‘AN’, dirinya beserta mitra kerjanya ‘B’ juga merasa dirugikan, selain nama baik secara pribadi yang tercemar, juga membuat kredibilitas lembaga yang menaunginya terpuruk citranya.
“Atas situasi ini, kami juga mendorong agar pihak kepolisian khususnya resort Kota Cilegon, agar segera menindak oknum mediator Epoy, semoga segera ditangkap dan diberikan sanksi tegas sesuai peraturan yang berlaku”, ungkap AN.
Ditempat terpisah Isuti membenarkan bahwa pihak BSI dan MTF telah mengklarifikasi permasalahan yang meninpanya.
“Intinya ini sudah ada titik terang, permasalahan bermuara di oknum mediator Epoy, dialah yang harus bertanggung jawab. Saya juga akan melaporkan yang bersangkutan ke Kepolisian karena ini sudah masuk ranah tindak pidana penipuan”, ungkap Isuti.
Isuti juga menghimbau kepada masyarakat agar lebih berhati – hati dalam melakukan transaksi jual-beli mobil menggunakan mediator.
Isuti menambahkan dirinya khawatir hal seperti ini telah banyak terjadi dimasyarakat namun belum banyak diketahui karena keterbatasan pengetahuan dan kurang ketelitian. “maka dari itu, saya meminta pihak kepolisian segera bertindak agar tidak ada lagi masyarakat yang jadi korban”, ungkap Isuti. ***(Red)