Mitra Banten News | SERANG – Pasangan Cagub Banten 2024 nomor urut 02, Andra Soni-Dimyati Natakusumah, mengaku memiliki program khusus santri, bernama Sabda Banten.
Sabda Banten merupakan kepanjangan dari Santri Bagi Pembangunan Daerah (Sabda) Banten, menjadi salah satu program dalam visi-misi paslon ini.
Program tersebut bertujuan untuk masyarakat yang menempuh pendidikan di pondok pesantren, dengan diberikan kesempatan untuk penyetaraan pendidikan.
“Dengan begitu maka, para santri dalam hal ini bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk dapat diterima di dunia industri atau pasar kerja,” ujar Andra Soni, Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Banten.
Program Sabda Banten, menurut Andra, sudah masuk dalam visi misi dirinya bersama Dimyati Natakusumah.
Mantan Ketua DPRD Banten periode 2019-2024 itu berharap santri bersama ulama dan umaro, bisa terus bersama-sama membangun Kota Seribu Ulama Sejuta Santri. Di mana, daerah yang maju, tidak melupakan akar budaya dan agamanya.
“Inhya Allah dengan program Sabda Banten, kami akan merangkul seluruh kekuatan para santri untuk menjadi bagian dari pembangunan Provinsi Banten,” dia menjelaskan.
Ia berharap, santri terus berjuang bersama-sama menuju masa depan Indonesia yang lebih baik dan dapat berkontribusi bagi masa depan negeri.
Andra Soni sendiri punya keseriusan untuk memperhatikan masa depan para santri. Politikus Gerindra ini pun ingin memberdayakan para santri dalam pembangunan Banten.
Andra mengatakan, santri menjadi salah satu unsur yang memiliki peran besar dalam memperjuangkan hingga mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Menurutnya, jika ditilik lagi, peran santri dalam perjuangan kemerdekaan menjadi pemantik untuk mengobarkan semangat juang para kaum sarungan di era modern saat ini.
Melalui Sabda Banten, Andra berkomitmen untuk meningkatkan kualitas santri dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengikuti pelatihan keterampilan agar memiliki daya saing di dunia industri atau pasar kerja.
“Santri seringkali mendapatkan pendidikan agama dan keterampilan praktis di pesantren. Mereka dapat menerapkan pengetahuan ini dalam mengembangkan masyarakat, seperti mengajar atau memberikan pelatihan keterampilan,” ujarnya.