PANDEGLANG, (MBN) – Pembangunan ruang kelas baru (RKB) SDN Banyumas 1 yang berlokasi di Desa Banyumas Kecamatan Bojong Kabupaten Pandeglang dengan nilai kontrak Rp 199.443.000 yang dikerjakan oleh CV Anugerah do’a ibu di keluhkan warga yang pemukimannya berada dekat di lokasi pembangunan. Senin (18/9/23).
Iye, Salah satu warga mengatakan kepada mitrabantennews.com bahwa bangunan RKB tersebut terlalu rapat dengan rumahnya, bahkan atap emper rumahnya pun harus dibongkar, karena pondasi bangunnanya pas dengan perbatasan tanahnya.
“Bantuan RKB itu terlalu mepet pak ke rumah saya, bahkan atap emper rumah saya pun di bongkar, bangunan nya persis dengan perbatasan tanah saya. Terlihat jarak bangunan terlalu deket, jadi khawatir kalau hujan nanti pasti airnya masuk ke rumah saya, mengingat tidak ada pembuangan air tadah hujan, karena tidak ada jarak, ” paparnya.
Sementara hal itu juga dikeluhkan oleh AT, warga setempat yang juga menjadi korban dengan adanya RKB tersebut, pasalnya dibangunya RKB tersebut membuat akses jalanya tertutup, karena tidak bisa dilalui oleh kendaraan ruda dua menuju rumahnya, sedangkan jalan itu satu-satunya menuju jalan ke rumahnya.
“Gegara adanya RKB, jalan menuju rumah saya menjadi sempit untuk masuk roda dua pun tidak bisa. Jelas hal ini sangat mengganggu,” paparnya
Saat tim media MBN kroscek lapangan, jelas ada beberapa meter pondasi baru yang masih menumpang ke pondasi lama tanpa di bongkar terlebih dahulu, kuat dugaan di lakukan sengaja untuk meminimalisir bahan matrial demi meraup keuntungan yang melimpah tanpa mempertimbangkan resiko kedepan dan kualitas bangunan RKB.
Sementara itu pihak kontraktor, pelaksana dari CV Anugrah do’a ibu sulit untuk di konfirmasi, hingga berita ini diturunkan pihak pelaksana belum bisa dikonfirmasi.
Dari beberapa temuan serta keluhan warga di sekitar lokasi kegiatan pembangunan RKB, di harapkan ada langkah solusi dari Disdikpora Kabupaten Pandeglang melalui konsultan pengawasnya, kuat dugaan adanya keluhan dari warga penyebabnya adalah perencanaan pembangunan yang kurang maksimal dan kurangnya komunikasi dengan warga setempat dan minimnya pengawasan konsultan mengingat ada beberapa meter pondasi baru yang menumpang di pondasi lama.
(Biro pandeglang)