PANDEGLANG, (MBN) – Berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan yang besar dalam pelaksanaan program bangunan sudah tidak asing lagi. Mulai dari meminimalisir bahan material dan mencari harga termurah bahan material, menjadi kebiasaan kontraktor nakal yang tidak bertanggung jawab untuk memperkaya diri Tampa mempertimbangkan resiko yang terjadi ke depannya.
Seperti halnya di Desa Girijaya Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten yang saat ini sedang berlangsung kegiatan pelaksanaan pembangunan ruang kelas baru (RKB) SDN Girijaya 2 diduga menggunakan batu campur cadas untuk pembuatan pondasi yang bermutu tidak layak alias batu cadas kemungkinan tidak akan tahan lama kekuatannya, berujung aksi kecurangan yang diduga ulah kontraktor.
Berdasarkan informasi dari masyarakat, media kemudian melakukan kroscek lapangan guna melakukan sosial kontrol, dikatakan salah satu pekerja proyek saat ditanya media ia membenarkan kalau batu yang di pakai batu bekas yang ada di lokasi. Minggu (17/09/23)
Sementara pelaksana kegiatan yang diketahui dikerjakan oleh Adrian saat hendak dikonfirmasi media via pesan whatsApp namun tidak ada jawaban, bahkan telfon pun tidak di respon. Karena untuk mendapatkan informasi yang berimbang maka media ini pun mendatangi kediamanya, namun sayang pelaksana tersebut terkesan menghindari, menurut informasi dari orangtuanya bahwa Adrian ada, namun bersama temanya di rumah tersebut mengatakan Adrian tidak ada.
“Adrian ada tuh sedang sama temenya” ucap orang tua Adrian kepada media.
Kalau pelaksana kegiatan proyek seperti ini, sudah jelas arahnya bukan untul membangun Kabupaten Pandeglang Khususnya, namun mencari keuntungan sebesar-besarnya dan memperkaya diri tanpa memikirkan kwalitas pekerjaan.
(Kanah/Aat)