Mitra Banten News | SERANG – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan dengan diselenggarakannya GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 dapat mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten dan Nasional. Perekonomian sekitar lokasi pameran, khususnya UMKM dan hunian hotel turut menggeliat.
“Kami mengapresiasi atas kegiatan berskala internasional yang diinisiasi oleh GAIKINDO terkait pameran industri otomotif yang diselenggarakan di Provinsi Banten,” ungkap Al Muktabar usai menghadiri pembukaan GIIAS 2024 oleh Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Kamis (18/7/2024).
“Kegiatan ini juga berdampak pada ekonomi sekitar, ada UMKM yang berkembang dan tentunya meningkatkan kunjungan hotel,” sambungnya.
Al Muktabar berharap dengan menggeliatnya industri otomotif tersebut dapat menumbuhkan daya beli masyarakat. Sehingga diharapkan dengan tumbuhnya daya beli tersebut dapat memenuhi target pendapatan daerah yang bersumber dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
“Kendaraan bermotor adalah satu pendapatan tersendiri yang berkontribusi dalam pendapatan daerah, yang terbesar dari PKB dan BBNKB. Pameran ini diharapkan akan mendorong komponen pendapatan khususnya di Provinsi Banten dengan terjual kendaraan baru dan diharapkan sebagian besar beroperasi di Provinsi Banten,” katanya.
Dalam sambutannya, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengatakan industri otomotif global saat ini mulai kembali pulih setelah pandemi Covid-19 dan di tengah ketidakpastian global, industri ini mampu tumbuh hampir 10 persen di tahun 2023. Hal ini menjadi potensi yang harus di manfaatkan agar memacu Indonesia masuk dalam 10 besar produsen kendaraan bermotor di dunia.
“Untuk di tingkat domestik industri alat angkutan memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional, dengan tingkat pertumbuhan mencapai lebih dari 7 persen dan kinerja ekspor tumbuh hampir 6 persen di tahun 2023,” ujarnya.
Selanjutnya, Wapres menuturkan industri otomotif menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan industri Nasional. Terlihat dari jumlah investasi yang besar dan penyerapan tenaga kerja yang mencapai 1,5 juta orang dalam rantai pasok industri ini.
“Untuk itu kapasitas industri otomotif Nasional harus ditingkatkan, sehingga tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan domestik tapi juga kebutuhan pasar global,” katanya.
Pada kesempatan itu, Wapres juga menyampaikan untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Transformasi ekonomi melalui peningkatan produktivitas dan peningkatan daya saing menjadi kunci keberhasilan untuk mewujudkan hal tersebut.
“Saya yakini industri otomotif nasional dapat mengambil peran besar dalam mendukung upaya ini, mengingat potensi besar yang kita miliki. Untuk itu kemandirian industri otomotif nasional perlu terus dibangun dengan mengembangkan sistem industri otomotif, mulai dari produksi bahan baku hingga industri perakitan dan pendukungnya,” jelasnya.
“Selain itu, industri otomotif juga dituntut lebih adaptif pada peningkatan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, melalui pengembangan teknologi otomotif ramah lingkungan. Seperti kendaraan listrik,” sambungnya.
Selain itu, Wapres berharap kegiatan GIIAS menjadi sebuah ajang penguatan sinergi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dalam memperkuat industri otomotif agar berdaya saing tinggi.
“Saya harap penyelenggaraan ini dapat turut memacu kemandirian industri otomotif Nasional dan memperkuat posisi Indonesia di kanca Internasional,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum GAIKINDO Yohannes Nangoi menyampaikan pameran GIIAS tersebut tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan industri otomotif.
“Dengan dukungan serta kebijakan pemerintah Indonesia, pasar otomotif masih sangat potensial untuk terus berkembang menjadi inkubator bisnis bagi berbagai merk global kendaraan bermotor untuk berinvestasi. Sehingga mampu mendorong pembangunan produksi dan infrastruktur di tanah air,” tuturnya.
Dikatakan, berdasarkan data GAIKINDO pada tahun 2023, Indonesia mencatat penjualan lebih dari 1 juta unit. Angka tersebut merupakan angka penjualan tertinggi di Negara Asean.
“Hal tersebut menjadi potensi positif dengan mulai terbangunnya basis produksi, Indonesia tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik namun mendorong tumbuhnya kegiatan eksport kendaraan bermotor,” katanya.
Selain itu, ia menuturkan saat ini tingkat kandungan produk dalam negeri terus mengalami peningkatan. Bahkan pada beberapa model, kandungan lokalnya telah mencapai lebih 80 persen.
“Saat ini angka produksi kendaraan bermotor di Indonesia terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan eksport, pada tahun 2023 mencapai angka 570.000 unit yang telah meliputi lebih 90 negara tujuan,” pungkasnya.