Komitmen tidak korupsi hingga pernyataan “No One Left Behind” dari Andra Soni menunjukkan semangat Cagub Banten nomor urut 02 untuk membangun Banten terasa dan sangat menggema dan dapat menarik simpati pemilih.
Hal itu diungkapkan pengamat politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Teguh Aris Munandar pasca debat Cagub dan Cawagub Banten yang pertama.
Berdasarkan pengamatan Teguh, pasangan Andra Soni dan Dimyati dinilai memiliki kesan pertama yang sangat baik pada debat perdana Pilgub Banten 2024. Padahal kata dia, debat Pilgub Banten 2024 itu memiliki peran yang sangat krusial.
“Semangatnya untuk membangun Banten terasa dan sangat menggema, saya melihat kesan awal yang baik dapat membuka banyak pintu, begitu pula dalam dunia politik. Citra awal yang positif dapat menarik simpati pemilih, membangun kepercayaan, dan membentuk opini publik yang menguntungkan,” kata Teguh dalam keterangan tertulisnya.
Ia menilai, pasangan Andra Soni-Dimyati sudah sangat memahami visi-misinya, sehingga dengungnya dapat mengisi pembicaraan di ruang publik.
Menurutnya, debat pertama ini akan juga berdampak secara elektoral di Banten untuk mencoblos masing-masing paslon pada 27 November mendatang. Sebab kepercayaan publik menurun atau meningkat saat melihat kemampuan dan integritas pada kandidat dalam gelaran debat tersebut.
“Sesi pembukaan debat antar kandidat, saya melihat masing-masing telah mengeluarkan hook-nya, ini merupakan elemen yang unik, menarik dan provokatif yang digunakan untuk membuat pesan politik lebih mudah diingat dan dibagikan. Dengan hook yang efektif, seorang paslon dapat membedakan dirinya dari lawan politiknya dan memicu perbincangan publik yang lebih luas. Saya kira semalam setiap kandidat sudah menyajikan visi dan misi dengan jelas agar dapat menyakinkan diawal dan menarik publik sehingga dapat meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilgub Banten,” ungkapnya.
Teguh juga turut mengomentari paslon yang menarik perhatian publik adalah mereka yang dapat memainkan kesan pertama atau yang menarik perhatian.
“Pada momen ini tertuju pada frasa No One Left Behind atau dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan sebagai “Tidak Ada yang Tertinggal” memiliki makna yang sangat mendalam dalam konteks politik. Ini adalah sebuah komitmen untuk memastikan bahwa semua anggota masyarakat, tanpa memandang latar belakang, status sosial, atau kondisi fisik, mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang dan sejahtera,” terangnya.
Semangat yang muncul dari No One Left Behind, lanjutnya, setiap individu memiliki hak yang sama atas layanan publik, seperti pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan, serta kebijakan publik yang dirancang untuk mencakup semua kelompok masyarakat, termasuk kelompok minoritas, penyandang disabilitas, dan masyarakat marginal.
Selain itu lanjutnya, kebijakan harus ditujukan untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi, terlebih dengan pertumbuhan ekonomi harus memberikan manfaat bagi semua lapisan masyarakat, bukan hanya segelintir kelompok elite.
“Konsep No One Left Behind adalah sebuah cita-cita mulia yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Namun, untuk mencapai tujuan ini diperlukan komitmen yang kuat dari pemerintah, masyarakat, dan semua pemangku kepentingan,” ujarnya.
Teguh juga menggaris bawahi, jika debat pertama sudah cukup baik. Di mana masing-masing calon punya kemampuan yang baik dalam menyampaikan visi-misi serta program-program andalannya.
Terakhir, Teguh melihat pernyataan-pernyataan tentang tidak korupsi yang digaungkan Andra Soni merupakan komitmen yang harus ada pada diri calon kepala daerah di Indonesia.
“Tidak korupsi bukan untuk menyerang orang lain, tapi komitmen ketika nanti menjabat, dan ini penting untuk diketahui oleh masyarakat Banten,” tegasnya.