Mitra Banten News | MEKAH –
Pelaksanaan Ibadah tahun 2024 dinilai sukses dan menuai apresiasi dari berbagai kalangan baik dari Jemaah maupun masyarakat di tanah air, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dinilai telah menunjukkan dedikasi dan komitmen luar biasa dalam memberikan pelayanan maksimal kepada jemaah haji Indonesia.
Akademisi dari STAI Syekh Manshur Pandeglang Banten, Agus Hidayatullah menilai keberhasilan ini patut mendapatkan apresiasi tinggi, mengingat berbagai tantangan yang harus dihadapi dalam menyelenggarakan ibadah haji dengan jumlah jemaah yang begitu besar dimana saat ini Indonesia mendapatkan kuota sebanyak 241.000 jemaah.
“Kementerian Agama melalui PPIH 2024 telah berhasil memberikan berbagai layanan mulai dari pemondokan, transportasi, konsumsi, kesehatan, hingga layanan khusus bagi lansia dan penyandang disabilitas,” ujar Agus yang merasakan langsung layanan tersebut di Kota Mekah dalam keterangan tertulisnya kepada media, Sabtu (21/6/2024).
Agus menuturkan salah satu contoh nyata dari pelayanan ini adalah penyediaan bus solawat. Bus ini berperan penting dalam mengantar jemput jemaah dari pemondokan ke berbagai lokasi utama ibadah haji seperti Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
“Kemudahan transportasi ini sangat membantu jemaah dalam melaksanakan rangkaian ibadah dengan lebih nyaman dan aman.
Kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini juga tercermin dari kelancaran proses puncak haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina). Fase wukuf di Arafah, yang merupakan salah satu rukun haji, berlangsung dengan sangat baik,” tuturnya.
Agus menyebut pemondokan yang nyaman, layanan transportasi yang efisien, serta penyediaan konsumsi dan layanan kesehatan yang memadai membuat jemaah dapat melaksanakan ibadah dengan khusyuk.
“Layanan khusus untuk lansia dan penyandang disabilitas juga disiapkan sesuai dengan harapan jemaah, memastikan bahwa semua orang dapat menjalankan ibadah dengan optimal,” terangnya.
Selain itu, ujar Agus pada fase puncak haji tahun ini, risiko keselamatan jemaah haji Indonesia berhasil diminimalisir secara signifikan. Salah satu contohnya adalah fase track penjemputan pada nafar awal yang memprioritaskan jamaah lansia dan disabilitas.
“Langkah ini memastikan bahwa kelompok yang rentan mendapatkan perhatian khusus dan dapat menjalani ibadah dengan lebih aman,” jelasnya.
“Keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini tidak terlepas dari kerja keras dan koordinasi yang baik antara seluruh anggota PPIH. Mereka telah bekerja tanpa lelah untuk memastikan bahwa setiap aspek dari perjalanan haji berjalan lancar dan sesuai dengan harapan jemaah. Dedikasi ini sangat patut diapresiasi dan diharapkan dapat menjadi standar untuk penyelenggaraan haji di tahun-tahun mendatang,” tegasnya.
Agus menilai dengan pelayanan yang maksimal dan perhatian terhadap detail, PPIH 2024 telah menunjukkan bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan ibadah haji dengan sangat baik. “Semoga pencapaian ini dapat terus ditingkatkan di masa depan demi kenyamanan dan keselamatan seluruh jemaah haji Indonesia,” pungkasnya.