(MBN) berita banten hari ini | penyediaan air irigasi melalui peran Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) merupakan langkah ini untuk mendongkrak peningkatan produksi pangan secara signifikan.
Dilihat dari segi pengalaman di lapangan menunjukkan kehadiran P3A sudah mampu melakukan pengelolaan air dalam suatu sistem irigasi yang lebih luas.
Sebagai contoh, pemeliharaan saluran irigasi di tingkat sekunder dan primer ataupun daerah irigasi secara utuh yang pembinaan dan pemberdayaan kelembagaannya sudah mencapai pada tingkat mandiri
P3A merupakan salah satu lembaga atau kelompok petani di pedesaan yang handal dan berperan penting dalam pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan air irigasi. Lembaga ini secara khusus mewadahi para petani yang terkait dengan tata kelola air irigasi di tingkat usaha tani sekaligus pengelolaan sumber daya air lainnya.
Untuk diketahui, pentingnya peran P3A disebutkan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2004, di mana petani diberi wewenang dan tanggung jawab pemeliharaan di tingkat usaha tani.
Sedangkan pentingnya penguatan atau pemberdayaan petani pemakai air juga tertulis dalam regulasi khusus, yaitu Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 yang mengamanatkan pembinaan dan pemberdayaan P3A menjadi tanggung jawab instansi pemerintah daerah yang membidangi ketahanan pangan.
Salah satu contoh P3A yang terus berusaha mengatasi keterbatasan ketersediaan air adalah P3A kelurahan pancalaksanakecamatan curug kota serang yang diketuai oleh Hasrul MD.
Ditemui dilokasi pekerjaan, Asrul yang didampingi oleh Openg Assegaf mengungkapkan bahwa dengan memaksimalkan pengendalian air dari irigasi diyakini dapat mengurangi kesulitan air.
“Dengan memanfaatkan sumber pengairan irigasi serta pengelolaan kelembagaan kelompok usaha tani, Saya yakin ini mampu mengatasi kesulitan air terutama pada saat musim kemarau. Dengan demikian hasil panen juga dapat meningkat sesuai dengan harapan kelompok usaha tani. Papar Asrul kepada MBN Jum’at (20/05/2022)
Dikatakan Asrul, Pada saat musim kemarau yang berbarengan dengan musim tanam tentu harus didukung dengan pengairan yang baik. Hal ini mampu mencukupi kebutuhan air untuk musim pertanaman.
Pada saat belum terbentuk kelembagaan ini, nyaris di lokasi ini hanya ada pertanaman satu musim saja yaitu saat musim penghujan.
“Namun dengan kelembagaan yang terkelola dengan baik, Serta pengelolaan air irigasi yang dapat mencukupi kedepan tidak ada lagi lahan sawah tidak bisa ditanami padi. Tuturnya
Ditempat yang sama, Diungkapkan oleh Openg Assegaf yang menyebut bahwa Pembangunan irigasi pengairan sangat penting bagi masyarakat yang notabene sebagai petani padi.
“Pembangunan irigasi ini sangat penting untuk masyarakat yang memang kesehariannya hidup dari hasil bertani padi. Bahkan disini tak hanya petani padi saja, Ada juga yang menanam timun suri pada musimnya. Jelas Openg yang juga merupakan aktifis kesehatan di provinsi Banten. (AA)