Mitra Banten News | PANDEGLANG – Era globalisasi membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk sosial dan ekonomi. Globalisasi menawarkan peluang besar bagi pertumbuhan dan perkembangan, namun juga menghadirkan tantangan signifikan yang perlu diatasi. Dalam konteks ini, Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia memainkan peran penting dalam memberikan panduan dan solusi untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut. Tantangan yang muncul tidak hanya bersifat Nasional, tetapi juga Internasional. Oleh karena itu, pemahaman dan implementasi Pancasila menjadi krusial dalam menghadapi berbagai dinamika ini.
Salah satu tantangan sosial utama di era globalisasi adalah meningkatnya kesenjangan sosial dan ekonomi. Ketimpangan antara yang kaya dan miskin semakin lebar, akses terhadap sumber daya sekaligus peluang ekonomi seringkali tidak merata serta liberalisasi perdagangan dan investasi dapat memberikan keuntungan besar bagi perusahaan multinasional, sementara usaha kecil dan menengah sering kali sulit bersaing.
Ketimpangan ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan sosial dan ekonomi, yang pada gilirannya dapat mengancam kohesi sosial dan keamanan nasional. Sila kelima Pancasila, “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” menjadi landasan penting dalam upaya mengatasi ketimpangan ini. Pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah untuk memperjuangkan keadilan sosial, seperti melalui program bantuan sosial, pembangunan infrastruktur di daerah terpencil, dan kebijakan ekonomi yang inklusif. Upaya ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh rakyat Indonesia, tanpa memandang latar belakang sosial dan ekonomi, memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kesejahteraan.
Selain itu, globalisasi juga membawa tantangan dalam bentuk perubahan budaya dan nilai-nilai sosial. Arus informasi yang begitu cepat dan deras seringkali membawa pengaruh budaya asing yang dapat menggerus nilai-nilai lokal. Generasi muda cenderung lebih terpengaruh oleh budaya asing, yang dapat mengikis nilai-nilai dan identitas budaya bangsa. Sila pertama Pancasila, “Ketuhanan Yang Maha Esa,” serta sila ketiga, “Persatuan Indonesia,” menjadi panduan penting dalam menghadapi tantangan ini. Dengan meneguhkan nilai-nilai agama dan budaya lokal, masyarakat Indonesia dapat membangun identitas yang kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh budaya asing yang negatif. Pendidikan karakter yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila juga perlu terus dikembangkan, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat luas.
Di sisi lain, era globalisasi juga membuka peluang bagi peningkatan kesejahteraan ekonomi melalui perdagangan internasional, investasi asing, dan teknologi. Namun, untuk memanfaatkan peluang ini secara optimal, Indonesia perlu memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat ikut serta dalam proses globalisasi ekonomi. Sila kedua Pancasila, “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,” mengingatkan kita untuk selalu mengedepankan keadilan dan kemanusiaan dalam pembangunan ekonomi. Pemerintah bersama dengan sektor swasta dan masyarakat perlu memastikan bahwa pembangunan ekonomi tidak hanya berfokus pada pertumbuhan, tetapi juga pada pemerataan dan keberlanjutan.
Dalam menghadapi persaingan global, nilai-nilai gotong royong dan kerja sama yang terkandung dalam Pancasila menjadi modal sosial yang sangat penting. Sila ketiga, “Persatuan Indonesia,” mengajarkan kita untuk selalu bekerja sama dan mengedepankan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Di dunia bisnis, misalnya, semangat gotong royong dapat diterapkan dalam bentuk kemitraan strategis antar perusahaan, kolaborasi antara pemerintah dan swasta, serta pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) yang berbasis komunitas sekaligus pemerintah harus memberikan dukungan yang memadai bagi pengembangan UKM, termasuk akses ke pembiayaan, pelatihan, dan teknologi. Dengan demikian, UKM dapat bersaing di pasar global dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional.
Selain itu, untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, pengambilan keputusan yang demokratis dan bijaksana sangat dibutuhkan. Sila keempat Pancasila, “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan,” menekankan pentingnya proses musyawarah dan keterlibatan semua pihak dalam pengambilan keputusan. Dalam konteks ekonomi, hal ini dapat diterapkan melalui dialog sosial antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja untuk merumuskan kebijakan yang adil dan menguntungkan semua pihak.
Di bidang sosial, pendekatan partisipatif ini dapat membantu mengatasi konflik dan menciptakan solusi yang berkelanjutan serta pemberdayaan masyarakat lokal harus menjadi prioritas dalam pembangunan nasional. Pemerintah harus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan, termasuk dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka. Dengan demikian, masyarakat akan merasa lebih memiliki dan bertanggung jawab terhadap pembangunan di daerah mereka.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki peran penting dalam mengatasi tantangan sosial dan ekonomi di era globalisasi. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat menjadi landasan moral dan etika dalam menghadapi berbagai dinamika global. Implementasi Pancasila dalam kebijakan nasional, termasuk pembangunan ekonomi berkelanjutan, penguatan pendidikan karakter, pengembangan usaha kecil dan menengah, penguatan sistem perlindungan sosial, dan pemberdayaan masyarakat lokal, adalah langkah strategis dalam menjaga keseimbangan dan ketahanan bangsa di tengah arus globalisasi. Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila, Indonesia dapat menghadapi tantangan globalisasi dengan lebih bijaksana dan berdaya saing, sambil tetap menjaga identitas dan kedaulatan nasional.
Dengan demikian, Pancasila tidak hanya menjadi dasar negara, tetapi juga menjadi pedoman dalam menghadapi berbagai tantangan sosial dan ekonomi di era globalisasi. Melalui penerapan nilai-nilai Pancasila, Indonesia dapat membangun masyarakat yang adil, makmur, dan beradab, serta siap menghadapi dinamika global dengan percaya diri. Tantangan globalisasi memang tidak mudah, tetapi dengan berpegang teguh pada Pancasila, Indonesia memiliki pondasi yang kuat untuk mengatasi berbagai tantangan dan meraih kemajuan yang berkelanjutan.
Penulis Artkel: Adam Nugraha