Mitra Banten News | JAKARTA –
Sepak bola Indonesia akan mengalami perubahan besar dalam waktu dekat.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengumumkan rencana transformasi yang melibatkan perubahan manajerial dan pelaksanaan liga. Selain itu, Erick juga mendorong pembentukan Liga 4 sebagai langkah terobosan untuk memajukan mutu sepak bola di Tanah Air.
Wacana ini diungkapkan oleh Erick Thohir saat membuka Kongres Biasa PSSI 2024 yang berlangsung di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, pada Senin (10/6/2024).
Dalam kongres tersebut, Erick juga menyinggung pentingnya kolaborasi antara PSSI, pemerintah, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk merealisasikan visi ini.
Menanggapi hal tersebut, Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuary Daud, yang mewakili Mendagri Tito Karnavian, mengatakan bahwa, pihaknya aktif mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat kebijakan dan alokasi anggaran guna pengembangan sepak bola.
Hal ini dibuktikan dengan dikeluarkannya surat edaran kepada Gubernur dan Walikota untuk mendukung Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional.
Surat edaran ini mencakup persiapan Liga Siswa di tingkat provinsi/kabupaten/kota dan pencantuman anggaran untuk fasilitas olahraga berstandar Internasional dalam dokumen perencanaan daerah.
Selain itu, Kemendagri juga sedang menyiapkan surat edaran mengenai dukungan pendanaan untuk pelaksanaan Liga 3 Sepak Bola Indonesia yang bersumber dari APBD.
SE ini menunjukkan upaya untuk mendorong pertumbuhan dan pengembangan olahraga sepak bola di Indonesia, serta memberikan peluang bagi pemain lokal untuk berkembang.
“Dengan dukungan yang kuat dari pemda, Peta Jalan Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional dapat terbentuk dengan lebih solid dan efektif,” katanya dalam kongres tersebut.
Lebih lanjut, menurutnya, draft surat edaran tersebut mencakup ketentuan tentang alokasi anggaran untuk sarana dan prasarana, insentif untuk penggunaan sarana olahraga, dan dukungan pendanaan untuk pelaksanaan Liga 3.
Pengembangan sepak bola diharapkan dapat dicapai melalui pendidikan di sekolah, peningkatan fasilitas sepak bola, fasilitasi pertandingan Liga 3, dan dukungan untuk kompetisi amatir serta kelompok umur sepak bola elit.
“Alokasi anggaran dari pemerintah daerah memainkan peran krusial dalam mengembangkan dan meningkatkan prestasi sepak bola Indonesia,” ungkap Restuardy.
Untuk diketahui, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan basis penggemar sepak bola terbesar di dunia. Berdasarkan survei, sekitar 69% dari populasi menunjukkan minat terhadap olahraga ini.
Meskipun memiliki basis penggemar sepak bola yang besar, Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dalam mengembangkan sepak bola nasional, seperti kebutuhan akan staf pelatih yang lebih baik, sistem kompetisi yang lebih luas dan merata, peningkatan keamanan dan budaya pendukung, serta infrastruktur IT yang memadai untuk pelacakan kinerja atlet.
Kerangka hukum yang mendukung pengembangan sepak bola nasional di Indonesia telah ditetapkan untuk memastikan pertumbuhan dan kemajuan olahraga ini secara sistematis dan berkelanjutan.
Undang-Undang No. 11 Tahun 2022 tentang Olahraga, Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional, dan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan No. 1 Tahun 2020 tentang Peta Jalan Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional.
(Kelana Peterson)