Mitra Banten News | JAKARTA – Kesehatan dan ketahanan bangsa merupakan paradigma baru yang menjadi Pondasi bagi keberlanjutan pembangunan kesehatan di Indonesia. Transformasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui enam pilar yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan. Enam pilar ini berfokus pada sinergi untuk menjaga ketahanan kesehatan bangsa.
Salah satu isu tematik yang menjadi perhatian nasional dan global serta dibahas dalam Kongres Asia Pacific Society of Infection Control (APSIC) adalah kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi. Kebijakan ini membutuhkan partisipasi multidisiplin untuk mengembangkan konstruksi dan model pengendalian infeksi sebagai alat ukur pencapaian derajat kesehatan yang lebih baik.
Kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi mencakup Fasilitas Kesehatan dan komunitas, yang keduanya saling terkait dan mempengaruhi. Pencegahan dan pengendalian infeksi di Fasilitas Kesehatan menjadi elemen penting yang harus diperhatikan, terkait dengan keselamatan pasien, budaya, dan etika kerja lingkungan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan mutu dan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.
Di tingkat komunitas, pencegahan dan pengendalian infeksi juga menjadi prioritas pemberdayaan kesehatan. Pemberdayaan ini meliputi tersedianya layanan kesehatan primer yang dapat berfungsi sebagai agen perubahan dalam kesehatan preventif. Ini melibatkan lintas sektor, kolaborasi, dan jejaring yang dibangun sebagai agen perubahan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi di tingkat komunitas, dengan tujuan “Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Semua: Implementasi di Lingkungan Layanan Kesehatan dan Komunitas.”
PERDALIN (Perkumpulan Pengendalian Infeksi Indonesia) adalah organisasi yang berkomitmen untuk memperbaiki dan meningkatkan praktek pencegahan dan pengendalian infeksi di Indonesia. PERDALIN berupaya menjadi penggerak terdepan dalam menangani problematika pencegahan dan pengendalian infeksi yang tidak terlepas dari berbagai determinan seperti pengetahuan, kemampuan, pendidikan dan profesionalitas. Selain itu, pemahaman tentang perubahan iklim, sanitasi air dan perilaku lingkungan juga memainkan peran penting dalam menentukan kebijakan yang senantiasa berubah.
Paradigma kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi di Indonesia terus berkembang melalui pembaruan ilmiah yang dibahas dalam konferensi APSIC. Konferensi ini menjadi upaya PERDALIN untuk menjembatani problematika penyakit menular, baik yang baru muncul, muncul kembali, maupun yang benar-benar baru. Pembaruan ilmiah dari APSIC memberikan solusi dan sintesis yang dapat meningkatkan kualitas pencegahan dan pengendalian infeksi, keselamatan pasien, serta transparansi dan keberlanjutan sistem kesehatan.
PERDALIN berkomitmen untuk terus bersinergi dan berkolaborasi demi mencapai tujuan bersama dalam pencegahan dan pengendalian infeksi di Indonesia. (Kelana Peterson)