Mitra Banten News | JAKARTA – Belum satu tahun setelah merilis full album bersama EIV, band beraliran musik keras, Matheo In Rio kembali melahirkan karya terbarunya dalam format mini album bertajuk “Other Side” yang dirilis pada 28 Juni. Berbeda dengan album bersama EIV, mini album ini menunjukkan eksplorasi Matheo di luar zona nyamannya melalui kolaborasi dengan berbagai musisi.
Jika mendengarkan lagu-lagu aliran keras yang menjadi jiwa dan kesukaan Matheo, kumpulan lima lagu dalam mini album ini menawarkan sisi yang lebih tenang namun tetap mempertahankan karakteristik vokal rock Matheo. Lagu-lagu dalam mini album ini menggambarkan hubungan sosial yang umum dialami setiap insan manusia, terutama tentang cinta belia yang penuh harapan dan huru-hara. Single andalan dari EP ini, “Oh My Girl”, dapat dikatakan sebagai gerbong yang membawa pendengar ke dunia lain dari Matheo In Rio, menggambarkan kisah kasih dengan nada-nada indah dan syahdu namun tetap memiliki sentuhan kasar khas Matheo.
Single pertama dari “Other Side”, “Oh My Girl”, menampilkan lirik yang lugas dan musik yang lebih upbeat dibandingkan dengan beberapa lagu lainnya. Lagu ini patut menjadi sorotan karena mampu mengemas kisah cinta anak SMA secara utuh, sederhana, dan mudah dimengerti oleh berbagai kalangan.
“Lagu ini bercerita tentang kisah cinta anak SMA, saat naksir cewek ada berbagai rasa yang campur baur. Kadang pada masa-masa tersebut kita tak berani secara langsung menyatakan kalau kita suka, malah kadang lebih sering menggoda dengan sarkasme tapi perhatian. Dan untuk di mini album ini, aku hanya ingin didengar dengan baik melalui lagu-lagu yang aku coba lantunkan,” ujar Matheo.
Proses produksi mini album ini melibatkan kolaborasi dengan beberapa musisi senior. Sandy Canester bertugas sebagai produser musik yang membantu dalam produksi, aransemen, dan penulisan lirik. Pemilihan peran-peran ini menjadi komponen penting bagi Matheo, yang merasa mini album ini sangat dekat dengannya. Selain Sandy, Indra Qadarsih juga terlibat dalam proses mastering mini album ini. Sandy berhasil mentranslasikan karakter dasar musik keras Matheo ke dalam musik yang lebih mengalun dan syahdu, namun tetap mempertahankan vokal raw Matheo.
Dengan lahirnya “Other Side”, mini album ini diperuntukkan untuk merangkul pendengar yang lebih luas, menunjukkan dua sisi kepribadian Matheo dengan lagu-lagu bertema cinta yang menghadapi ketidakpastian, kegelisahan, dan romansa masa SMA. “Other Side” mengombang – ambingkan perasaan pendengar dengan balutan ketenangan dalam musik, menggambarkan proses bertahan, memperjuangkan, melepaskan, dan mengikhlaskan.
Selain melalui lagu-lagu, Matheo juga berbagi kisahnya melalui konten digital tematik, termasuk reaksi teman-teman EIV dan lainnya, menunjukkan dukungan semesta terhadap langkah Matheo sebagai solois. “Mini album ini menjadi istimewa untukku, karena melalui karya ini, aku mencoba bicara sepenuhnya tentang cinta dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti,” tambah Matheo.
Dengan lahirnya “Other Side”, karya ini diharapkan mampu singgah di hati pendengar yang lebih luas, menunjukkan bahwa dari kerasnya sebuah batu, terdapat sisi romantisme dalam menerjemahkan cerita cinta. Selamat menikmati dan menyelami sisi lain dari Matheo In Rio, “Other Side”, pada Jumat, 28 Juni 2024 ini. (Kelana Peterson)