CILEGON, (MBN) – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Tahun ini, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon menggelar acara istimewa untuk memperingati Maulid Nabi 1445 H dengan mengundang seorang ulama terkemuka, Kiayi Kondang yaitu Kiayi Unang Kosasih, untuk memberikan tausiah kepada para narapidana dan petugas lapas. Jum’at (29/09) Pagi.
Acara peringatan Maulid Nabi di Lapas Cilegon tahun ini menjadi istimewa karena dihadiri oleh Kiayi Unang Kosasih, seorang ulama yang dikenal dengan kebijaksanaannya dan pemahamannya yang mendalam terhadap ajaran Islam. Kiayi Unang Kosasih dikenal luas di masyarakat sebagai pemuka agama yang mampu menyampaikan pesan-pesan agama dengan sederhana dan merangkul semua kalangan.
Dalam ceramahnya Kiayi Unang Kosasih menekankan tentang Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir yang membawa ajaran lengkap. Dari sekian banyaknya Nabib yang diutus Allah SWT, hanya Nabi Muhammad SAW yang bisa memberikan syafaatnya kepada umat manusia. Pada hari kiamat, Nabi Muhammad SAW memiliki kedudukan khusus dihadapan Allah SWT dan diberi wewenang untuk memberikan syafaat kepada umat manusia yang telah beriman dan mengikuti ajaran-Nya. Syafaat ini diharapkan dapat membantu sebagian umat manusia yang berdosa agar mendapatkan ampunan dan masuk surga.
Pada kesempatan ini Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik (Kasi Binadik) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon, Moch. Yudha Triwangga mengatakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan suatu momen sakral yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia. Hari ini, Lapas Cilegon merayakan momen bersejarah ini dengan semangat yang penuh keagamaan dan kedamaian.
“Peringatan Maulid Nabi adalah saat yang tepat bagi kita untuk merenungkan pesan-pesan luhur yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Bagaimana kita dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari kita, bahkan di dalam lingkungan lapas,” Ujarnya.
Ditemui di ruangan kerjanya, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Cilegon, Enjat Lukmanul Hakim Mengatakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Lapas Cilegon, yang dihadiri oleh Kiayi Kondang, adalah bukti konkret bahwa agama dapat menjadi sarana untuk pertobatan dan pembinaan bagi mereka yang menjalani hukuman. Semangat perdamaian, kasih sayang, dan pemahaman yang dihadirkan dalam acara ini diharapkan akan memberikan inspirasi dan memberikan cahaya dalam kehidupan mereka yang hadir.
“Kami berharap dengan peringatan Maulid Nabi dan tausiah yang diberikan, kita semua dapat lebih memahami nilai-nilai agama dan menjadikan peringatan ini sebagai momentum untuk perubahan positif dalam hidup,” ucapnya.
Acara Tausiah ini ditutup dengan pembagian hadiah untuk juara pada lomba Adzan, Tahfiz, MTQ, dan Tausiah/Da’i. Beberapa hari sebelumnya yaitu dari tanggal 25 – 28 September Lapas Cilegon menggelar lomba tersebut bagi para warga binaan.