DEPOK, (MBN) – Perjalanan seseorang dalam berkarier selalu menjadi sebuah misteri yang akan terjawab satu hari nanti. Begitu pula dengan perjuangan dalam perjalanan karier Dimas Salamun menjadi penyanyi beken
penuh liku dan kepahitan. Layaknya pemuda desa yang bermimpi menjadi seorang penyanyi rekaman yang terkenal, Dimas pun berjuang dari nol. Bermula dari mengikuti ajang pencarian bakat di Jambi, ia masuk babak final dan berhak masuk babak selanjutnya di Jakarta. Tapi setelah sampai di Jakarta ajang tersebut penipuan.
“Terlanjur sudah di Jakarta, tentu malu saya pulang kampung ibarat hiasan “pulang malu,tidak pulang rindu” Akhirnya saya pilih tinggal di Jakarta, karena tidak memiliki biaya untuk hidup di Jakarta, akhirnya saya menggelandang. Bekerja apa saja yang penting bisa bertahan hidup,” ujar Dimas Salamun ketika ditemui di Kantor TAPro Musik di Harjamukti Cimanggis Depok Kamis Malam (18/10/2022)
Untuk bertahan hidup Dimas ngamen, jual sayur dan untuk tidur pria asal desa Sarolangun, Jambi di Masjid ke Masjid dan Pom Bensin.
“Setiap orang tua Telpon saya katakan saya hidup bahagia, padahal untuk makan saja susah. Pernah saya makan nasi basi,” ujar Dimas.
Akhirnya titik terang kehidupan cowok yang wajahnya mirip dengan orang Korea ini mendirikan grup band Patriot. Sebagai senjata memasuki industri musik Indonesia, Patriot menggelontorkan single Tega-teganya karya Dimas. Dengan tembang genre pop Melayu membuat namanya mulai dikenal luas. Apalagi single berikutnya Sakit Hati disaksikan 4.5 Juta penonton YouTube. Sayangnya ketika populer band mulai nampak, berbagai persoalan muncul.
“Yang membuat saya keluar, karena teman-teman mulai tidak profesional. Terlalu ikut campur masalah pribadi, jadi lebih baik saya pilih bersolo karier,” kata pria yang memiliki nama KTP Rudi Hartono ini.
Pria kelahiran 18 Maret 1991 ini mengawali karier solonya dengan menjadi You Touber pada 2018 akhir dengan subscriber 280 ribu dan sampai dapat playboton.
“Kemudian saya membuat single Kau Tukang Rusuk Ku dan Bawalah Diriku dengan menghasilkan income dua ratus juta selama 2 tahun,” jelas Dimas
Ujian datang lagi, wabah Corona melanda dunia termasuk Indonesia. Agar bisa bertahan hidup, semua barang berharga ia jual.
“Akhirnya saya hijrah ke Solo, semua ini saya lakukan untuk mencoba suatu yang baru. Saya menjadi penyanyi karaoke, Alhamdulillah bisa banyak ketemu orang penting Negeri ini,” kata Dimas panjang lebar.
Dimas kemudian menemui Agi Sugiyanto CEO Proaktif Musik Grup, yang sejak tahun 2017 membimbingnya untuk menjadi penyanyi profesional.
“Oleh TAPro saya dikontrak eklusif dan sudah menghasilkan 14 single. Alhamdulillah single Istana Bintang trending topik dengan ditonton setengah juta penonton,” ungkap Dimas lega.
Oleh Agi Sugiyanto, Dimas disodorkan tembang sukses milik Grup namd ST 12 seperti Cari Pacar Lah dan Puspa.
“Karakter vokal Dimas Salamun cocok bawakan tembang milik ST 12. Makanya begitu kami aplaud d Chanel TAPro, langsung trending topik,” ujar Agi Sugiyanto bangga.
Dimas berharap tembang-tembangnya yang ia luncurkan bareng TAPro Masuk selalu trending topik, sehingga eksistensi nya di industri musik kembali bangkit.
“Saya berharap single-single yang diproduksi TAPro Musik bisa trending topik terus, sehingga karier saya bersolo mencapai puncak popularitas,” pungkas Dimas Salamun. (Kelana Peterson)