PANDEGLANG, (MBN) – Kelangkaan pupuk jenis urea bersubsidi di Pandeglang dikeluhkan sejumlah petani. Salah satunya adalah Suata (62th), warga Desa Cinyurup Kecamatan Cibitung Kabupaten Pandeglang-Banten
Ia mengaku sudah mencari ke beberapa kios pupuk, namun sulit mendapatkan pupuk bersubsidi.
“Saya butuh 6 kwintal, hanya dapat 1 kwintal. Itupun harus mencari kemana-mana,” ujar Iman kepada MitraBantenNews.com, Selasa (22/12/2020).
Untuk memenuhi kebutuhan pupuk bagi tanamannya, ia terpaksa mencampur dengan pupuk nonsubsidi yang harganya lebih mahal Rp 50 ribu per kwintal.
“Saya campur dengan pupuk ponska. Meskipun harganya lebih mahal tak jadi masalah, daripada gak dapat pupuk,” katanya.
Suata memiliki lahan setengah hektare dan membutuhkan pupuk sebanyak 6 kwintal. Tahun kemarin, tak ada masalah dengan stok pupuk bersubsidi tapi kali ini, susah dibeli.
“Kios-kios pupuknya habis semua, heran saya dengan kondisi ini,” ungkap Suata.
Ia berharap, pemerintah hadir dan mampu mengatasi permasalahan pupuk bersubsidi, karena bagaimanapun, pupuk menjadi kebutuhan pokok petani untuk menyuburkan tanamannya.
Sementara itu, Camat Kecamatan Cibitung (Subina) Saat dimintai keterangan via telfon selulernya terkait kelangkaan pupuk di Wilayah Kecamatan Cibitung “y kami sangat prihatin dengan para petani dengan kelangkaan pupuk bersubsidi ataupun non subsidi di wilayah kecamatan Cibitung ini”ujarnya kepada Media MitraBantenNews.com
“Dan Kepada Pemerintah terutama Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, dimohon untuk sesegera mungkin membantu Keluhan-Keluhan para petani terkait dengan kelangkaan pupuk di wilayah kecamatan Cibitung Khususnya “imbuhnya.
Editor : Anas
Penulis : Haerudin