JAKARTA | Mitra Banten News – Program Studi Sarjana (S1) Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PG-PAUD) Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) berhasil meraih akreditasi “UNGGUL” yang dilakukan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK).
Penetapan predikat akreditasi Unggul ini berdasarkan Surat Keputusan Nomor 566/SK/LAMDIK/Ak/S/V/2024.
Dekan FKIP UMC, Dr. Dewi Nurdiyanti, M.Pd mengatakan kerja keras pada 26-27 April menjadi moment of the truth. Secara filsafat, capaian ini menunjukkan kemampuan, keberanian, atau kualitas tertentu untuk membuktikan nilai yang diyakini.
Dewi pun mengutip hadist Rasulullah SAW, “Sesungguhnya Allah SWT mencintai seorang hamba yang apabila ia bekerja, dia itqan (menyempurnakan) pekerjaannya.“ (HR. Thabrani).
Begitupun dengan pencapaian unggul yang diraih oleh PG-PAUD yang merupakan hasil dari kerja sama dan dukungan luar biasa seluruh pihak, baik pimpinan universitas, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa hingga alumni.
Prestasi ini, kata Dewi, membuktikan bahwa PG-PAUD siap mencetak guru pendidikan anak usia dini yang berkualitas lewat program studi yang terakreditasi unggul, sehingga menjamin kompetensi para sarjana tenaga pendidik yang dihasilkan.
“Alhamdulillah, Program Study Pendidikan Guru PAUD telah meraih akreditasi Unggul oleh (LAMDIK). Haturnuhun kepada semua pihak, ” ucap Dewi, Ahad (19/5/2024).
Sementara itu, Kaprodi PG-PAUD UMC, Dr. Cucu, Sopiah M.Pd mengaku bangga dengan kerja keras tim. Betapa tidak, upaya meraih predikat unggul tak lepas dari dukungan seluruh pihak.
Menurut Cucu, hasil akreditasi unggul mesti disyukuri sebagai anugerah dari Allah SWT dan menjadi motivasi serta memacu semangat untuk lebih berprestasi, terutama dalam implementasi Tri Dharma, yakni Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
“Terima kasih kepada seluruh pihak, Kepala Lamdik, Tim Asesor, Rektor UMC, Bapak/Ibu Warek, Dekan FKIP, Wadek FKIP, Bapak/Ibu Kaprodi di FKIP, dosen-dosen PG-PAUD, tendik, mahasiswa,alumni dan mitra yang sudah bahu-membahu meraih akreditasi yang diharapan sekian lama,” ucap Cucu.
Cucu juga berpesan agar capaian ini tidak membuat puas diri, karena tugas kedepan adalah mempertahankan akreditasi keunggulan, maka prodi harus memenuhi standar yang tinggi yang ditetapkan oleh badan akreditasi, mencakup aspek seperti kualitas pendidikan, fasilitas, dosen, kurikulum, dan dukungan mahasiswa.
” kita menyadari bahwa meraih keunggulan butuh kerja keras, tapi mempertahakan jauh lebih kerja keras lagi. Capaian ini tidak serta merta membuat puas diri, karena quality maintenance ini yang harus jadi concern Utama,” ujar Cucu.
Lebih lanjut, Cucu bertekad untuk mengalokasikan sumber daya tambahan guna meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan. Hal ini bisa meliputi investasi dalam pengembangan staf, perbaikan infrastruktur, pengadaan peralatan atau teknologi terbaru, atau peningkatan program penelitian dan pengembangan.
Selain itu, Cucu kembali mengingatkan, mempertahankan akreditasi keunggulan juga memerlukan evaluasi terus-menerus terhadap semua aspek seperti kinerja dosen, efektivitas kurikulum, dan lain-lain.
“Proses evaluasi yang komprehensif dan berkelanjutan ini membutuhkan waktu dan upaya yang signifikan,” pungkas cucu. (Kelana Peterson)