SERANG, (MBN) – Muhamad Azis, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Break Water (Pemecah Ombak) Cituis, Kabupaten Tangerang kerap membuat pernyataan kontroversial terkait pekerjaannya. Seolah tidak memahami tugas dan fungsinya sebagai PPK, Azis sering menjawab pertanyaan yang dilontarkan wartawan atau LSM dengan asal bunyi (asbun-red).
Seperti ketika menjawab pertanyaan wartawan, terkait tidak dicantumkannya tanggal akhir pengerjaan Break Water Cituis, pada papan nama proyek. Azis menjawab, dirinya akan menyuruh kontraktor mencantumkannya dengan menggunakan spidol permanen.
“Mungkin mereka lupa. Nanti saya suruh tambahkan pakai spidol patent,” katanya membalas pertanyaan wartawan melalui pesan WhatsApp.
Begitupun ketika ramai pemberitaan, Batu Break Water menghalangi jamur perahu nelayan, Azis dengan enteng mengatakan bahwa dirinya tidak pernah memerintahkan siapapun untuk meletakkan batu di lokasi tersebut.
“Kami tidak pernah memerintahkan untuk menaro batu di situ. Mungkin itu keputusan pelaksana, karena kapal pengangkut batunya karam,” kata Azis.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Transformer, TB. Irfan Taufan mengatakan jawaban-jawaban yang dilontarkan PPK Cituis, merupakan cerminan ketidakpahaman Muhammad Azis sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), notabene adalah pelayan masyarakat. Kata Irfan, dalam kondisi apapun, seorang ASN harus memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. “Terlebih kepada wartawan, yang sudah jelas fungsinya sebagai media informasi, kalau informasi yang diberikannya asbun, tentu berita yang muncul pun akan simpang siur,” tutur Irfan.
Terlebih, lanjut Irfan, ketika dirinya (Azis-red) mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah memerintahkan peletakan batu di lokasi yang menghalangi jalur nelayan. Kata Irfan, Azis seolah lupa bahwa sebagai PPK dia adalah pengendali penuh dari kegiatan tersebut. “Betul, dia memang tidak menyuruh, tapi dia bisa melarang dan memerintahkan kontraktor. Tapi itu tidak dilakukannya,” kata Irfan.
Karena itu, dirinya meminta, kepada Kepala Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Provinsi Banten, Eli Susiyanti, untuk mengevaluasi kinerja dari PPK Cituis. Sebab, kata Irfan, sikap yang ditunjukkan Azis tersebut merupakan suatu upaya pembodohan kepada masyarakat. “Kepada wartawan saja dia (Azis-red) seperti itu, bagaimana ke masyarakat awam,” tandasnya.
Ketika hendak dikonfirmasikan wartawan terkait permasalahan tersebut, Muhammad Azis, PPK Cituis, mengaku, dirinya sedang sibuk. Kata Azis, saat ini dirinya sedang diperiksa Inspektorat dan Badan Pemeriksa keuangan (BPK)”Saya sedang mondar-mandir. Super sibuk ke Inspektorat, sedang diperiksa BPK. Baru mulai dua hari ini,” kata dia melalui pesan WhatsApp.
(Red)