Penjualan dari DxP Sriwijaya tahun ini semakin cemerlang dari tahun sebelumnya karena mengalami kenaikan 15% yoy jika dibandingkan 1H21. Hal ini ditopang oleh peningkatan volume penjualan sebesar 17% yoy menjadi 10 juta butir kecambah.
Kondisi cuaca yang mendukung telah meningkatkan kegiatan panen kami pada kuartal kedua tahun 2022, sehinga menghasilkan produksi Tandan Buah Segar (“TBS”) yang lebih baik. Total produksi TBS, termasuk pembelian dari pihak eksternal pada 2Q22 mencapai 462 ribu ton, meningkat 42% qoq dibandingkan 1Q22, tetapi lebih rendah 2% yoy dibandingkan tahun sebelumnya (“2Q21”). Akan tetapi, dampak dari kondisi cuaca yang kurang mendukung di 1Q22 menyebabkan total produksi TBS
turun sebesar 19% yoy menjadi 787 ribu ton di 1H22.
Perseroan berupaya untuk meningkatkan daya saing secara berkesinambungan yang dijalankan oleh manajemen seperti peningkatan kualitas posisi keuangan dan kinerja operasional. Di samping itu, kami juga terus berkomitmen dalam menerapkan ESG dan tata kelola perkebunan yang terbaik.
Prospek bisnis Perseroan ke depannya cukup baik, didukung oleh profil tanaman sawit yang masih berada dalam masa produktif dan ditopang oleh kegiatan intensifikasi kebun yang akan terus berjalan dalam beberapa tahun kedepan.
Selain itu, adanya peningkatan produksi dari kebun inti serta proporsi panen yang semakin merata turut menambahkan optimisme manajemen dalam melihat kinerja yang baik bagi Sampoerna Agro.
“Didukung oleh kondisi cuaca yang baik, profil perkebunan serta kesinambungan perusahaan dalam mengoptimalkan produksi melalui intensifikasi, kami berharap produksi kelapa sawit dapat meningkat
dalam beberapa bulan mendatang dan mencapai puncak produksinya sekitar bulan September atauOktober 2022.” Budi menambahkan,dalam diskusi acara Public Expose LIVE 2022, hari Kamis, 15 September 2022″ (Kelana Peterson)