KOTA SERANG, (MBN) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Serang mengecam aksi oknum wartawan, yang mencegat seorang pengendara mobil plat Merah, yang viral baru-baru ini.
Meski di yang bersangkutan beralasan bahwa menggunakan plat merah di hari libur merupakan tindakan yang salah, namun tindakan yang dilakukannya tersebut sangat tidak dibenarkan.
Disampaikan oleh Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Serang Teguh Akbar Idham mencegat narasumber ditengah jalan memang merupakan salah satu metode wawancara, yang biasa disebut door stop. Namun, kata dia, ada etika yang harus dikedepankan oleh wartawan dalam melakukan wawancara door stop, seperti bersikap santun dan meminta kesediaan narasumber untuk diwawancara.
“Bukan tiba-tiba mencagat mobil ditengah jalan, yang tentunya menyebabkan kemacetan. Selain itu, dalam video yang beredar, saya melihat si wartawan tidak melakukan wawancara, tapi justru berusaha memojokkan narasumber, dengan mengatakan bahwa narasumber melakukan pelanggaran,” katanya.
Menurutnya dia, wartawan hanya memiliki kewenangan untuk bertanya dan menuliskan fakta yang terjadi. Bukan menyatakan narasumber telah melakukan kesalahan. “Karena yang memutuskan salah atau benar adalah tugas aparat penegak hukum. Kita hanya menulis saja,” ucapnya.
Namun, dirinya tidak menampik adanya wartawan yang bersikap subjektif dalam melakukan wawancara. Hal tersebut, menurutnya, semata-mata demi mendapatkan pemberitaan yang objektif. “Dengan mengajukan pertanyaan subjektif, tentunya narasumber berkesempatan untuk menjawabnya, sehingga berita jadi berimbang dan objektif,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, walaupun wartawan tersebut belum terdaftar pada PWI Kota Serang, pihaknya bersedia melakukan mediasi bila diminta. Sebab kata dia, sebenarnya, walau tidak bisa dibenarkan, maksud dari wartawan tersebut adalah mengkonfirmasi suatu yang dianggapnya salah. “Hanya saja si wartawan tidak mengedepankan etika saat melakukan kegiatan jurnalistiknya. Saya juga tidak tahu ada larangan penggunaan plat merah di hari libur, mungkin wartawan tersebut punya aturannya. Tapi ini semua saya kembalikan ke masing-masing pihak untuk penyelesaiannya,” pungkasnya.