BOGOR, (MBN) – Tidak mudah membangun kekeluargaan dalam wadah komunitas mereka yang merasa senasib soal penyembuhan non medis. Yang sering terjadi orang akan berlaku baik kepada orang yang telah menyembuhkan penyakitnya. Tapi begitu sembuh, langsung menghilang tanpa mengucapkan terima kasih. Tapi lain halnya dengan komunitas Sobat Mata Langit. Yang dikelola pasangan Panglima Langit dan Ratna Listy, penyembuh spiritual yang namanya makin dikenal luas. Mereka yang telah menjadi pasien Panglima Langit dan Ratna Listy tidak serta Merta kabur setelah penyakit disembuhkan. Mereka tetap guyub dan bersatu di payung komunal Sobat Mata Langit.
“Saya bersyukur sobat Mata Langit bisa berkumpul bersilaturahmi dan menjadi keluarga besar Sobat Mata Langit,” ujar Ratna Listy saat memberikan kaya sambutan dengan nada terharu di Maria Mata Langit di Komplek Perumahan Kota Wisata Bogor Jawa Barat Sabtu (29/4/2023)
Sobat Mata Langit memang baru berusia 3 tahun namun sudah memiliki anggota fanatik 150 orang dari Sabang sampai Merauke.
“Kami nggak sangka mantan pasien bisa menjadi keluarga besar, biasanya orang kala udah sehat lupa sama kami. Tapi mereka terus menjalin silaturahmi, makanya kami sepakati buat komunitas. Sobat Mata,” ujar Panglima Langit bangga.
Eni anggota Sobat Mata Langit asal Kebumen mengaku merasa terbantu atas usaha Panglima Langit.
“Ibu saya oleh medis dinyatakan sakit kangker, berbagai dokter sudah kami coba hasilnya nihil. Tapi ketika anak saya kasih tahu ada pengobatan alternatif, saya tonton seluruh YouTube Mata Langit dari episode awal. Akhirnya saya coba, dan Alhamdulillah ibu saya sembuh dan bisa bersilaturahmi dengan tim Mata Langit,” ujar Eni sambil berurai air mata.
Sebagai seorang yang pernah bergelut di tim advokasi, Eni mengaku di didik untuk realita dalam mengahadapi kehidupan. Termasuk soal berbagai penyakit yang di derita seseorang.
“Penyakit memang lazimnya diobati oleh dokter sebagai ahlinya, tapi ternyata ada penyakit non medis yang disembuhkan oleh mereka yang dikasih karomah sama Allah seperti bang Panglima Langit dan Mbak Ratna Listy. Sebagai bukti ibu saya sudah berobat ke dokter nggak sembuh, melalui tangan bang Panglima Langit sembuh,” ujar Eni dengan wajah sumringah.
Untuk itu Eni berharap Sobat Mata Langit bisa terus dijaga silaturahminya. “Semua tergantung sama sobat Mata Langit, kami tinggal Tut Wuri Handayani. Kita mendukung saja,” pungkas Ratna Listy.
(Kelana Peterson)